Musrenbang Aisyiyah dan Kelompok Rentan, Sekda Nurul Azizah: 7 Isu Perhatian Bojonegoro

MEMANGGIL.CO – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah mengatakan di tahun 2024 ini ada 7 isu yang difokuskan untuk dijalankan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Yaitu kemiskinan, angka stunting, pendidikan, kebencanaan, pengendalian inflasi, investasi, wisata, dan UMKM.

“Kita berharap 7 isu yang menjadi fokus pemerintah kabupaten tidak hanya menjadi tugas OPD semata, melainkan juga dapat diwujudkan bersama dengan berbagai pihak,” tegasnya pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Perempuan dan Kelompok Rentan Tim Inklusi Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro, Jumat 15 Maret 2024.

Nurul Azizah menyebutkan, Kabupaten Bojonegoro memiliki wilayah yang cukup luas, 2.311 km, dengan jumlah penduduknya sebesar 1.363.058 jiwa. 684.317 jiwa di antara berjenis kelamin laki-laki dan 678.741 jiwa adalah perempuan.

“Jumlah tersebut masih berimbang dan tidak terpaut begitu jauh,” tandas mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bojonegoro ini.

Sementara itu perwakilan PWA Jawa Timur, Nelly Asnifati menyambut hangat apa yang disampaikan Sekda Bojonegoro Nurul Azizah.

Disebutkan, apa yang telah dipaparkan menjadi arahan dalam pelaksanaan Musyawarah hari ini.

“Kesempatan sangat terbuka untuk menyampaikan aspirasi atau usulan, juga menjadi sebuah kertas kerja dengan prinsip no oneleft behind,” tegasnya.

Ditegaskan Nelly Asnifati hal ini dapat mendorong pelaksanaan Pembangunan di Bojonegoro dengan tidak mengesampingkan salah satu pihak. Yaitu semua dirangkul dan tidak ada satupun yang bisa ditinggal.

“Dari perencanaan pembangunan yang paling penting adalah jangan sampai kita tidak memaparkan berspektif GEDSI,” paparnya.

Sekretaris BAPPEDA Bojonegoro, Ibu Ike Widiyaningrum mengatakan tentang beberapa program untuk menangani masalah yang terjadi di Bojonegoro.

Terkait kemiskinan, pasca covid-19 sampai dengan saat ini Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berupaya untuk menciptakan usaha baru agar tingkat pengangguran dan kemiskinan semakin kecil.

Sejalan dengan hal itu, untuk menstabilkan inflasi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Badan Pertanian mengusahakan masyarakat dapat menanam sayur-mayur yang dibutuhkan sehari-hari.

Tujuannya, agar masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumah dan menekan angka pengeluaran untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang bisa ditanam atau dipanen sendiri.

“Di antara program yang menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro di bidang pendidikan adalah adanya tiga program beasiswa, yaitu beasiswa sepuluh sarjana perdesa, beasiswa scienctist, dan beasiswa tugas akhir,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan tanya jawab oleh peserta kepada narasumber yang hadir, kemudian ditutup dengan pemaparan identifikasi problem, serta usulan atau rekomendasi dalam Musrenbang Perempuan dan Kelompok Rentan yang disampaikan oleh Ina Afrina selaku koordinator program Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro.

Kegiatan ini diikuti oleh 65 peserta, terdiri atas BAPPEDA, DP3AKAB, beberapa OPD, organisasi disabilitas dan penyandang disabilitas, kelompok lansia, forum anak, PKK, Muslimat NU, Fatayat, IBI (Ikatan Bidan Indonesia), Nasyiatul ‘Aisyiyah, IPM, PKBI, ODHA, Lazismu, Kader Inklusi, dan anggota BSA.

Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Bojonegoro, Ibu Nurul Azizah, dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur yang diwakili oleh Ibu Nelly Asnifati.

Penulis  : Ulfa Rosyidah

Editor    : Arief Miko

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin
Advertisement
Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *