
MEMANGGIL.CO – Sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kemandirian operasional layanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro meresmikan transformasi 35 Puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro dan RSUD Kepohbaru menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Acara peresmian yang berlangsung di Pendopo Malowopati ini dihadiri oleh Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro Ani Pujiningrum, serta Kepala BPKAD Luluk Alifah, Jumat (27/12).
Peresmian ini ditandai dengan penabuhan sirine oleh Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto, yang juga didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Ani Pujiningrum dan Kepala BPKAD Luluk Alifah.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ani Pujiningrum, mengungkapkan bahwa proses administratif untuk mengubah status 35 Puskesmas menjadi BLUD dimulai sejak awal tahun 2024 dan kini telah berhasil diselesaikan.
“Pemkab Bojonegoro saat ini memiliki 4 unit RSUD, 35 Puskesmas, 70 Puskesmas Pembantu, dan 299 Polindes/Ponkesdes. Dengan ini, di setiap desa di Kabupaten Bojonegoro, minimal terdapat satu fasilitas layanan kesehatan yang siap melayani 24 jam,” ujar Ani.
Selain menyerahkan SK BLUD, Pemkab Bojonegoro juga memberikan bantuan sarana penunjang untuk fasilitas kesehatan. Bantuan tersebut meliputi:
1. Satu set alat CT Scan, X-Ray, dan C-arm untuk RSUD Sosodoro.
2. Satu set alat operasi mata (mesin pacho, biometer, mikroskop mata, dan slit lamp) untuk RSUD Padangan.
3. Satu unit ambulans (Pusling) untuk Puskesmas Malo, Sugihwaras, dan Ngasem.
4. Satu set Echocardiograph, set peralatan katarak, dan ambulans untuk RSUD Sumberrejo.
5. Satu unit ambulans untuk RSUD Padangan.
Pj. Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menjelaskan bahwa transformasi Puskesmas dan RSUD menjadi BLUD merupakan bagian dari upaya Pemkab Bojonegoro untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Dengan status Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Bojonegoro, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan layanan kesehatan. Ini adalah komitmen kita untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat,” ujar Adriyanto.
Lebih lanjut, Adriyanto menambahkan bahwa selain pelayanan kesehatan fisik, perhatian terhadap kesehatan mental juga menjadi fokus utama dalam upaya peningkatan layanan ke depan.
“Selain fleksibilitas yang lebih baik, BLUD juga membawa tanggung jawab yang lebih besar, terutama dalam hal pengelolaan keuangan yang lebih baik,” lanjutnya.
Adriyanto juga menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro mendorong peningkatan jumlah Puskesmas yang dapat menerima pembayaran non-tunai. Saat ini, dua Puskesmas, yakni Puskesmas Bojonegoro dan Wisma Indah, sudah melayani pembayaran non-tunai.
“Dengan banyaknya Puskesmas dan Pustu di Bojonegoro, kita juga perlu memikirkan bagaimana masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan jauh dari fasilitas kesehatan tetap mendapatkan pelayanan yang memadai,” pesan Adriyanto.
Usai penyerahan SK BLUD dan sarana penunjang fasilitas kesehatan, Pj. Bupati Adriyanto menyaksikan simulasi penanganan darurat dan meninjau langsung ambulans beserta peralatan medis yang tersedia di halaman Pendopo.