MEMANGGIL.CO – Di balik hiruk pikuk kota, desa menyimpan potensi energi terbarukan, yakni biomassa.
Biomassa banyak ditemukan di kehidupan desa, seperti sisa tanaman, kotoran hewan, dan sampah organik.
Biomassa diklaim dapat menjadi sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) berikut manfaat, tantangan dan contoh penerapan Biomassa Desa.
Pengertian Biomassa Desa
Biomassa desa adalah kumpulan bahan organik yang berasal dari kegiatan pertanian, peternakan, dan kehidupan sehari-hari di desa. Contohnya: sisa panen padi, jagung, dan tanaman lainnya, kotoran ternak, sisa makanan dan daun-daun kering.
Bahan-bahan ini memiliki potensi besar untuk diubah menjadi berbagai energi, diantaranya:
- Biogas: proses fermentasi biomassa menghasilkan gas yang dapat digunakan untuk memasak, penerangan, dan bahkan menghasilkan listrik.
- Biofuel: biomassa dapat diolah menjadi bahan bakar cair seperti biodiesel dan bioetanol untuk kendaraan.
- Briket: biomassa dipadatkan menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak.
Manfaat Biomassa Desa
Pemanfaatan biomassa desa memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
- Ramah lingkungan: biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, sehingga dapat membantu mengatasi perubahan iklim.
- Meningkatkan ketahanan energi desa: desa dapat mandiri energi dengan memanfaatkan biomassa untuk memenuhi kebutuhan energi mereka sendiri.
- Meningkatkan ekonomi desa: pemanfaatan biomassa dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa, seperti pembuatan biogas, biofuel, dan briket.
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat: akses energi yang lebih baik dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, seperti untuk penerangan, memasak, dan pendidikan.
Tantangan Pemanfaatan Biomassa Desa
Meskipun memiliki banyak manfaat, terdapat beberapa tantangan dalam pemanfaatan biomassa desa.
- Teknologi: diperlukan teknologi yang tepat dan terjangkau untuk mengolah biomassa menjadi energi.
- Keterampilan: masyarakat desa perlu dilatih untuk mengoperasikan dan memelihara teknologi biomassa.
- Pendanaan: diperlukan pendanaan untuk membangun infrastruktur dan mengembangkan teknologi biomassa di desa.
Contoh Penerapan Biomassa Di Desa
- Di Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, biogas dari kotoran sapi digunakan untuk memasak dan penerangan di rumah-rumah penduduk.
- Di Desa Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, sampah organik diolah menjadi briket yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak.
- Di Desa Semayang, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, biomassa dari sisa panen padi digunakan untuk menghasilkan listrik.
Demikian artikel terkait biomassa desa, mari dorong pemanfaatan biomassa desa untuk mewujudkan masa depan yang lebih hijau, mandiri, dan sejahtera!
Penulis: Kusno Winoto