
MEMANGGIL.CO – Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mendapat anugerah begitu indah dari pemerintah daerah. Betapa tidak, mereka bisa liburan akhir semester atau saat kenaikan kelas hampir sebulan penuh.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka diwajibkan masuk ngantor di sekolah masing-masing.
Hal itu disampaikan sejumlah guru PPPK yang enggan disebut nama terang dan alamat jelasnya. Bukan tanpa alasan lain, mereka takut kena teguran pihak dinas jika identitasnya digamblangkan.
“Jangan sebut, aku kena tegur nanti. Bisa-bisa malah dipindah Randublatung apa nggak kasihan karo aku,” pinta seorang guru yang belum lama menjadi PPPK Blora, ditulis Memanggil.co, Kamis (27/06/2024).
Guru pria ini bicara atas fakta yang dialaminya. Termasuk, absensi tiap pagi dan sore dilakoni saban hari masuk.
“Absensinya fingerprint pagi dan sore, kemarin sempat error se-Kabupaten Blora. Sekarang kabarnya sudah tidak error lagi,” bebernya.
Pakaian Guru PPPK Beda dengan PNS
Salah satu guru SDN yang tinggal di Blora kota ini menuturkan, bahwa pakaian guru PPPK juga dibedakan dengan guru PNS. Padahal sama-sama abdi negara yang dibayar pemerintah.
“Senin pakaiannya guru PPPK pakai putih, dan guru PNS pakai seragam keki warna coklat,” tuturnya.
Saat guru PPPK ini bercerita terkait beda nasib dengan guru PNS, yang bersangkutan kebetulan sedang berkumpul dengan teman-temannya seprofesi sambil menunggu absensi fingerprint jam pulang.
Dalam kesempatan itu pula, juga ditunjukkan surat edaran digital tentang ketentuan libur akhir semester dari Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, disertai regulasi yang dipakai pijakan.
Surat tersebut distempel basah dan ditandatangani oleh Nuril Huda mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo yang kebetulan sekarang ini belum pulang dari ibadah haji.