Jawaban Disdik Blora Usai Disebut Tak Hadir Saat Ada Sarasehan Ajaran Sedulur Sikep

MEMANGGIL.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora telah mengetahui pernyataan pihak Kemendikbudristek saat memberikan keterangan kepada awak media di Pendopo Bupati Blora pada Selasa (9/7/2024). Yaitu, berkaitan ketidakhadiran perwakilan Disdik Blora saat ada gelaran acara sarasehan ajaran sedulur sikep.

Menanggapi hal tersebut, Nuril Huda selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora mengatakan, pihaknya saat gelaran acara tersebut, dirinya sedang ada kegiatan di luar kota

“Kemarin saya dispo ke Kasubag, saya kegiatan di Solo,” jawabnya pada Memanggil.co melalui selularnya, Rabu (10/9/2024).

Nuril menyatakan, pihaknya akan mengonfirmasi lebih lanjut kaitan perwakilan Disdik Blora yang disebut tak hadir saat acara gelaran sarasehan yang dihadiri Kemendikbudristek.

“Coba tak konfirmasinya, itu kegiatan yang di pendopo nggih,” ujarnya sembari bertanya.

Dorong Ajaran Samin Surosentiko Masuk Sekolah

Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek RI, Sjamsul Hadi. (Memanggil.co/Ist)

Sebelumya, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek RI, Sjamsul Hadi mendorong adanya penerapan ajaran Samin Surosentiko dalam pendidikan sekolah formal. Kemudian, mengarahkan Disdik Blora agar menggandeng para budayawan dan juga akademisi.

Yaitu, untuk yang sudah melakukan riset tentang sedulur sikep ajaran Samin Surosentiko supaya dikemas kisi-kisinya.

“Disesuaikan dalam kurikulum merdeka, karena kita belajar ini tidak harus di sekolah, belajar laku juga,” ujarnya.

Dengan pengenalan kearifan lokal yang ada, lanjut Sjamsul Hadi, masyarakat melalui generasi muda dan generasi sekolah taunya tidak hanya pakaian adat sedulur sikep saja, namun dari sisi pengetahuan kearifan lokalnya bisa didalami dan dipelajari.

“Nanti dibalut di kurikulum merdeka. Karena yang untuk muatan lokal ini diserahkan ke masing-masing pemerintah daerah. Karena tiap-tiap pemerintah daerah memiliki prioritas sesuai karakteristik budayanya wilayah tiap-tiap kabupaten/kota,” terangnya.

Lantas, apakah tahun ajaran baru ini muatan lokal ajaran Samin Surosentiko sudah bisa diterapkan dalam pendidikan sekolah formal?

“Kami mendorong Pemerintah Kabupaten Blora melalui dinas pendidikan untuk segera, kalau tahun ajaran ini saya belum tahu persis, karena dari perwakilan dinas pendidikan belum hadir,” ujarnya.

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin
Advertisement
Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *