Haul Akbar Sukaraja: Silaturahmi, Doa, dan Spirit Kebangsaan dari Pesantren untuk Indonesia

Anggota Dewan Pakar Majelis Pengurus Pusat ICMI, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi Saat Menyampaikan Pidato Dihadapan Ribuan Jemaah. ( Jabar Memanggil/Wildan)

JABAR MEMANGGIL - Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati area Pondok Pesantren Sukaraja, Kabupaten Garut, jawa barat pada gelaran Haul Akbar KH. R. Totoh Abdul Fatah Muhyidin dan KH. R. Abdul Rohim Al-Hakiem, Minggu (10/11/2025).

Acara yang berlangsung dengan khidmat ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus momentum untuk berdoa bagi kebaikan dan keselamatan bangsa Indonesia.

Baca juga: BRI Apresiasi Berprestasi di Jabar Lewat Program Super AgenBRILink 2025

Haul akbar tahun ini menghadirkan tokoh nasional Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi, anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Pusat, yang memberikan tausiah.

Dalam pesannya, Yuddy mengajak agar bangsa Indonesia khususnya ummat Isalam untuk terus meneladani semangat keilmuan dan keteguhan moral para ulama yang telah berkontribusi besar dalam membangun karakter bangsa.

Bangsa Indonesia tidak akan berdiri kokoh tanpa nilai-nilai spiritual dan moral yang diwariskan para ulama. Dari pesantrenlah muncul semangat kebangsaan, kejujuran, dan kesetiaan pada nilai-nilai luhur,” ujar Prof. Yuddy Chrisnandi di hadapan jamaah.

Tak hanya itu, Prof Yudi pun mengajak kepada para jamaah agar senantiasa mendukung penuh terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui program Asta Cita.

"Program Asta Cita ini tentu baik bagi kemaslahatan kita semua, untuk itulah mari kita sama-sama dukung dan do'akan agar Presiden Prabowo dapat menjalankan roda pemerintahan dengan wakil presiden Gibran Rakabuming," Tuturnya.

Anggota Dewan Pakar Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (MPP ICMI) Pusat, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi, menegaskan bahwa hubungan antara pemimpin bangsa dan kalangan ulama telah menjadi tradisi kuat sejak era Presiden pertama Ir. Soekarno hingga pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini.

Baca juga: Hari Santri, Lola Kunjungi Pondok Pesantren Zawiyah Garut

"Sejak Presiden Soekarno hingga Pak Prabowo, hubungan antara pemimpin negara dan ulama selalu terjalin erat. Ulama berperan menjaga nilai moral dan spiritual dalam perjalanan bangsa,” ungkapnya

Dalam kesempatan yang sama, Yuddy juga mengajak pesantren dan generasi muda Islam untuk aktif berperan menjaga keutuhan bangsa di tengah tantangan zaman. Ia menilai, pesantren memiliki posisi strategis sebagai pusat pendidikan moral, intelektual, dan spiritual yang mampu menyiapkan kader-kader pemimpin berintegritas.

“Pesantren adalah benteng terakhir moral bangsa. Di sinilah tempat lahirnya pemimpin yang jujur, rendah hati, dan berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan,” pungkasnya.

Selain tausiah, acara juga diisi dengan pembacaan manaqib, tahlil, dan doa bersama, mengenang jasa dan perjuangan KH. R. Totoh Abdul Fatah Muhyidin serta KH. R. Abdul Rohim Al-Hakiem — dua ulama kharismatik Garut yang dikenal luas atas dedikasi mereka dalam membina umat, memperjuangkan pendidikan Islam, dan memperkuat ukhuwah di masyarakat.

Baca juga: Lola Nerlia Oktavia, Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Dorong Penguatan Layanan Kesehatan dan Imunisasi Gratis

Pimpinan Pondok Pesantren Sukaraja, dalam sambutannya, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut sebagai bentuk bakti kepada guru dan ulama pendiri pesantren.

“Haul ini bukan sekadar mengenang, tetapi juga memperbarui tekad untuk meneruskan perjuangan mereka dalam mendidik, membimbing, dan mendoakan negeri. Semoga bangsa ini senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan diberikan pemimpin yang amanah,” ujarnya.

Haul akbar ini juga menjadi momentum mempererat silaturahmi antara para santri, alumni, tokoh masyarakat, serta unsur pemerintah daerah. Doa yang dipanjatkan bersama diharapkan menjadi kekuatan moral untuk menjaga persatuan, perdamaian, dan kemajuan bangsa di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.

Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai pesantren yang luhur, acara ini menegaskan kembali peran penting ulama dan pesantren sebagai penjaga moralitas serta benteng spiritual bangsa Indonesia.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru