Pasca Banjir Bandang, Warga Mulai Bersihkan Material Lumpur

Seorang Warga Gunakan Alat Seadanya Bersihkan Lumpur Pasca Banjir

JABAR MEMANGGIL - Pasca banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (27/10/2025) sore, warga terdampak mulai berjibaku membersihkan rumah mereka dari material lumpur tebal dan sampah.

Upaya pembersihan ini dilakukan secara mandiri oleh warga, sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi masih terus mendata jumlah korban yang terdampak. Sabtu (1/11/2025). 

Baca juga: TNI Kerahkan Ratusan Personil ke Titik Longsor Sukarame

‎Salah satu lokasi terdampak parah adalah Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok. Di area ini, ratusan rumah terendam banjir dan kini menyisakan endapan lumpur pekat di lantai dan perabotan. 

Warga terlihat membersihkan rumah, mengangkut material sampah, dan menyelamatkan perabotan yang masih bisa digunakan.

‎Banjir bandang ini telah merusak hampir seluruh perabotan dan alat elektronik milik warga. Bahkan, sebagian pakaian dan perabotan lain dilaporkan hilang terbawa arus. Warga hanya bisa pasrah melihat kondisi rumah dan harta benda mereka yang hancur.

‎Upen (63), salah seorang korban banjir dari Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, menceritakan kepanikannya saat air tiba-tiba masuk ke rumah.

‎"Kemarin ibu lagi sendiri di rumah, enggak tahu tiba-tiba ada air masuk ke dalam. Ibu mau nolong, mau menyelamatkan barang di sana, di dalam enggak bisa," lirihnya.

‎Janda yang tinggal sendiri sejak suaminya meninggal tiga tahun lalu ini mengungkapkan, seluruh harta bendanya ludes hingga rumahnya hancur.

"Rumah hancur, semuanya juga hancur, baju juga, perabot juga hancur, gas juga. Ibu tinggal itu enggak ada apa-apa." ungkapnya.

Baca juga: Bangunan Sekolah SDN Cikahuripan Rusak Diterjang Banjir Bandang

‎Camat Cisolok, Okih Fajri Asidiq, membenarkan dampak parah yang terjadi di Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok.

‎"Terjadi dampak banjir bandang yang mengakibatkan 500 Kepala Keluarga dan kurang lebih 1.500 jiwa terdampak. Rumah terdampak dan fasilitas sarana pendidikan, ibadah, dan lainnya," jelas Okih.

‎Data sementara BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan banjir bandang ini merendam ratusan rumah yang tersebar di delapan titik dengan total 500 KK mengungsi.

‎Meskipun demikian, Camat Okih menyebut korban jiwa nihil dan masyarakat terdampak saat ini memilih mengungsi secara mandiri ke rumah tetangga atau kerabat yang aman.

‎"Saat ini masyarakat korban terdampak mengungsi mandiri ke rumah tetangga, keluarga. kami bersama tim sudah menyiapkan lokasi pengungsian di SDN 1 Cisolok dan untuk dapur umum di sekitar Kantor Kecamatan Cisolok," tambahnya.

Baca juga: BPBD Sukabumi Sebut Kerusakan lingkungan di Hulu Diduga Jadi Penyebab Banjir dan Longsor

‎Saat ini, warga korban banjir bandang sangat membutuhkan bantuan paling mendesak bagi para korban terdampak adalah logistik, makanan siap saji, pakaian layak pakai, makanan untuk ibu hamil dan bayi, serta kelengkapan sekolah untuk siswa dan siswi korban terdampak.

‎BPBD Kabupaten Sukabumi terus berkoordinasi untuk pendataan dan penyaluran bantuan kepada seluruh korban yang terdampak bencana.

 

 

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru