JABAR MEMANGGIL- Selepas meresmikan pembangunan jalan lingkar utara Jatigede, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudoyono berkesempatan meninjau Bendungan Jatigede, Jumat (19/9/2025).
Dikatakan AHY begitu sapaan akrabnya, Bendungan Jatigede merupakan bendungan yang sangat strategis karena termasuk objek vital nasional dari sisi ukuran nomor dua terbesar di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur.
"Bendungan ini merupakan bendungan yang sangat strategis termasuk objek vital nasional dari sisi ukuran nomor dua terbesar di Indonesia diatas areal kurang lebih 4800 hektar yang memiliki fungsi beragam," ujarnya.
AHY menyebutkan fungsi Bendungan Jatigede memiliki fungsi suplay air baku, yang diharapkan bisa menghadirkan ketahanan air.
"Fungsi lainnya yaitu untuk mengairi sawah-sawah. Kita juga ingin mengejar swasembada pangan, oleh karena itu sawah-sawah yang ada disekitar Sumedang, bahkan untuk masyarakat petani di Kabupaten Indramayu, Majalengka dan Cirebon, itu juga mendapatkan pengairan dari Bendungan Jatigede," tuturnya.
Selain fungsi di atas, menurut AHY Bendungan Jatigede juga memiliki fungsi untuk pengendalian banjir.
"Kita tau selama ini sering kali ada banjir yang harus dikendalikan, dan bendungan ini punya fungsi yang juga sangat fital, sehingga yang tadinya dari hulu Garut dan banjir terjadi di Indramayu sekarang sudah terkendali dengan baik," katanya.
Sedangkan fungsi yang terakhir yakni pembangkit tenaga listrik atau PLTA yang sudah beroperasi dua turbin, masing-masing sekitar 55 mega watt.
"Tetapi pengembangan kedepan yang juga harus dikawal adalah bagaimana areal permuakaan air bendungan ini bisa untuk hamparan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung, jadi floating solar panel ini menjadi pilihan yang efisien untuk jangka panjang karena kita juga ingin sama-sama semakin mengejar kemandirian, paling tidak ketahanan energi dari sumber energi baru terbarukan," terangnya.
Menurut AHY bila hal diatas bisa diwujudkan maka akan terjadi penambahan suplay listrik yang signifikan.
"Selain itu apa sesuai dengan harapan masyarakat Sumedang, adalah bagai mana bendungan ini juga bisa menjadi destinasi pariwisata yang semakin atraktif, yang perlu diperkuat adalah akses menuju lokasi ini. Baru setelah itu ketersediaan amenitisnya, ekonomi kreatif, UMKM dan juga olahraga," tutupnya.