JATENG MEMANGGIL - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan dan menarik di mata generasi muda, yang merupakan tulang punggung masa depan bangsa. Momentum Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa, penting sebagai refleksi.

Ketua DPW Garda Bangsa Jawa Tengah sekaligus anggota Komisi A DPRD Jateng dari PKB, Kholid Abdillah, menegaskan bahwa PKB memiliki peluang strategis untuk berkembang dan menjadi kekuatan politik yang berpengaruh serta menjadi ruang pembentukan pemimpin masa depan.

Menurut Kholid, generasi muda Indonesia saat ini adalah digital native yang tumbuh bersama perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Oleh karena itu, PKB harus mengadopsi pendekatan politik yang modern dan inklusif tanpa kehilangan akar nilai tradisionalnya. “Penguatan media sosial dan platform digital menjadi keharusan agar PKB bisa berdialog langsung dengan kaum muda,” ujar Kholid kepada media ini, Rabu (23/07/2025).

Selain itu, PKB dinilai perlu mengembangkan program kaderisasi yang mengintegrasikan nilai keagamaan dan nasionalisme dengan isu-isu kontemporer, seperti ekonomi kreatif, kewirausahaan sosial, keberagaman, dan inklusivitas. Dengan demikian, PKB bisa menjadi partai yang benar-benar mewakili aspirasi anak muda.

Dalam konteks bangsa yang menghadapi ketimpangan sosial, intoleransi, dan perubahan iklim, PKB berposisi sebagai partai yang mengusung semangat persatuan dan kebhinekaan.

Kholid Abdillah yang juga pengurus PW GP Ansor Jawa Tengah menilai partainya harus menjadi jembatan dialog antar kelompok masyarakat untuk menghadirkan solusi bersama yang pragmatis dan berorientasi jangka panjang. “PKB bisa menjadi penggerak utama mengatasi polarisasi yang selama ini menghambat kemajuan bangsa,” katanya.

Dalam era globalisasi, keterlibatan PKB dalam jejaring politik internasional juga menjadi penting. Partai ini dinilai perlu membangun hubungan dengan partai politik, lembaga internasional, dan organisasi masyarakat sipil global untuk transfer ilmu dan pengalaman, sekaligus membuka ruang kader muda memperoleh wawasan internasional yang penting bagi kepemimpinan masa depan.

Kholid menegaskan bahwa kekuatan utama PKB terletak pada jaringan kaderisasi yang solid melalui pesantren dan lembaga pendidikan berbasis Nahdlatul Ulama. Namun, kaderisasi ini harus direvitalisasi dengan pendekatan modern yang melibatkan pengembangan kapasitas dalam manajemen pemerintahan, teknologi, dan kebijakan publik.

Selain itu, menurutnya PKB juga telah dan terus membuka ruang partisipasi politik bagi generasi muda, perempuan, dan kelompok minoritas untuk memastikan keberagaman tercermin nyata dalam kepemimpinan partai.

Di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin Iskandar yang didukung ulama dan jaringan pesantren, PKB diyakini memiliki masa depan cerah untuk terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi bangsa. “Kader-kader partai harus percaya diri, bergerak, dan berinovasi untuk kebaikan umat. Khidmah di jalur politik menemukan maknanya di PKB,” pungkas Kholid.

Dengan demikian, menurut Kholid, PKB tidak hanya menjaga akar tradisi, tetapi juga siap menjadi katalisator perubahan positif yang dibutuhkan Indonesia di masa depan.