MEMANGGIL.CO – Video lawas pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang menghina pelawak senior Yati Pesek kembali viral dan menuai hujatan.
Video tersebut beredar di media sosial, setelah Miftah sebelumnya terekam mengolok-olok seorang penjual es teh saat berceramah di Magelang, Jawa Tengah.
Dalam video yang beredar, Miftah tampak berinteraksi dengan Yati Pesek dalam sebuah acara wayangan. Banyak yang menilai Miftah menghina pelawak asal Klaten, Jawa Tengah itu melalui ucapannya.
“Saya bersyukur Budhe Yati elek, makanya jadi sinden,” ujar Miftah.
“Kalau cantik, jadi lont*,” tambahnya sambil tertawa seolah itu candaan biasa.
Respons Gus Miftah
Menanggapi viralnya video tersebut, Miftah mengaku tidak bisa berbuat banyak.
“Kalau toh kemudian itu diambil, diviralkan kembali, ya saya bisa berbuat apa? Artinya memang saya selalu mengatakan orang baik pasti punya masa lalu, dan orang jelek, saya meyakini pasti akan ada masa depan,” kata Miftah.
Miftah juga menyebutkan bahwa ia belum berkomunikasi langsung dengan Yati Pesek terkait video tersebut.
Namun, Miftah sudah berusaha menghubungi orang-orang terdekatnya untuk menjangkau Yati.
“Saya sudah berkomunikasi melalui Abah saya di Sragen, Abah saya di Demak, kepada beliau. Insya Allah, saya akan bersilaturahmi dengan beliau (Yati Pesek),” pungkasnya.
Siapa Yati Pesek?
Yati Pesek, yang memiliki nama asli Suyati, lahir di Yogyakarta pada 8 Agustus 1952. Ia berasal dari keluarga seniman, di mana ayahnya adalah seorang pengrawit dan ibunya seorang penari. Sejak kecil, Yati sudah terjun dalam dunia seni dan belajar tari dari ibunya.
Kariernya mulai dikenal luas setelah bergabung dengan Sandiwara Jenaka KR yang disiarkan di TVRI Yogyakarta pada tahun 1980. Di sana, ia tampil bersama Sumarwoto dan Daryadi dalam acara Trio Jenaka KR yang membuat namanya semakin populer, khususnya di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Selain berkarier di dunia seni peran, Yati juga terjun ke dunia perfilman. Ia pernah bermain dalam film Serangan Fajar (1982) karya sutradara Arifin C. Noer, dan sinetron Kiprah serta Anak Dalang yang ditayangkan di TVRI pada 1984. Nama Yati Pesek pun semakin dikenal sebagai salah satu seniman serba bisa di Indonesia.
