Dedie Rachim Minta SOP Makanan Sekolah Harus Diperketat

Walikota Bogor, Dedie A Rachim. (Foto: Yudi Irawan/Jabar Memanggil)

JABAR MEMANGGIL-Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim telah menerima hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Kota Bogor dari pemeriksaan sisa makanan kejadiaan dugaan keracunan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sisa makanan berupa nasi, telur mata sapi, tahu, tumis toge serta beberapa bahan lainnya yang dilakukan selama kurang lebih 4 hari terakhir, hasilnya menunjukkan bahwa beberapa bahan itu ternyata mengandung bakteri e.coli dan salmonella.

Baca juga: Universitas Pakuan Bogor Wisuda 797 Lulusan, Catat Prestasi Sepanjang 2025

"Bakteri e.coli dan salmonella ini didapat dari dua jenis makanan yang disajikan kepada siswa, mengakibatkan lebih dari 200 siswa terdampak," ucap Dedie A. Rachim saat dikonfirmasi awak media di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Senin (12/5/2025).

Untuk pemeriksaan tambahan lainnya berupa air dan pemeriksaan langsung kepada tubuh dari siswa yang harus diperiksa lebih dalam, hasilnya belum diketahui.

Dari hasil pemeriksaan pada pelajar yang terdampak, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menegaskan ke depan peristiwa serupa tidak boleh terjadi lagi.

Baca juga: Dedie Rachim Dorong Kemajuan Ekonomi Kota Bogor

"Kita juga meminta mungkin SOP nya lebih diperketat lagi, dan mungkin juga pengawasan, jadi jangan kemudian dianggap sepele karena ini betul-betul menurut kami ini sesuatu yang sangat serius, mengingat saat terdampak adanya dugaan keracunan makanan, maka Pemerintah kota Bogor harus ikut serta terlibat terutama di penanganan medisnya," tegas Dedie Rachim.

Sehingga, pasca kejadian, Pemkot Bogor mengeluarkan peringatan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk memastikan penanganan medis di Rumah sakit seluruh kota Bogor ini bisa ditangani oleh APBD Kota Bogor.

Baca juga: Festival Merah Putih 2025: Dorong Ekonomi Lewat Kopi Legendaris, Tanamkan Nasionalisme pada Generasi Muda

"Intinya ini jadi tanggung jawab kita bersama, ke depan harus kita perbaiki dan jangan sampai terjadi lagi, karena ini betul- betul harus menjadi perhatian kita bersama," tutur Dedie Rachim.

Saat ini, lanjut Dedie Rachim, masih ada siswa yang dirawat, namun jumlahnya terus menurun sebab kondisi para pelajar semakin membaik.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru