Masyarakat Bogor Beralih ke Pasar Tradisional, Pedagang Apresiasi Ketegasan Mentan Amran Bongkar Beras Oplosan

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaeman, bersama Kepala BRMP, Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, saat mengunjungi IP2SIP Muara Bogor. (Jabar Memanggil/ist)

 

JABAR MEMANGGIL- Masyarakat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai menunjukkan pergeseran perilaku konsumsi, terutama dalam membeli kebutuhan beras. Kini, pasar-pasar tradisional kembali menjadi pilihan utama warga setelah terbongkarnya praktik pengoplosan beras yang selama ini beredar di sejumlah pasar ritel modern.

Baca juga: WNI Diduga Disekap dan Dilecehkan Oknum Pejabat Singapura, WPM Indonesia Turun Tangan

Langkah tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Satgas Pangan Mabes Polri dalam mengungkap kasus beras oplosan mendapat respons positif dari publik. Dampaknya langsung terasa di lapangan, termasuk di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Kepala Pasar Leuwiliang, Mulyadi, mengungkapkan bahwa jumlah pembeli beras di pasar tradisional meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir.

“Memang ada peningkatan volume pembeli beras, terutama setelah munculnya pemberitaan mengenai kasus beras oplosan. Banyak masyarakat yang kini beralih dari pasar modern ke pasar tradisional,” ujar Mulyadi saat ditemui, Selasa (5/8).

Menurut Mulyadi, konsumen merasa lebih percaya terhadap kualitas beras yang dijual oleh pedagang pasar tradisional.

Baca juga: Pupuk Indonesia Grup Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi di Titik Serah

“Pasar tradisional jadi pilihan utama karena masyarakat percaya terhadap pedagang yang sudah mereka kenal. Mereka yakin beras yang dijual asli dan tidak dioplos,” lanjutnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian atas keberanian dan ketegasannya mengungkap praktik curang yang merugikan rakyat kecil.

“Alhamdulillah, Pak Menteri luar biasa. Beliau berani membongkar maraknya beras oplosan. Ini sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan beras yang berkualitas,” kata Mulyadi.

Baca juga: Bea Cukai Bogor Tangkap DPO Tindak Pidana Cukai di Cianjur

Senada dengan itu, salah satu pedagang pasar, Haji Pepen (45), juga menyampaikan rasa syukurnya atas tindakan cepat pemerintah. Ia menyebut kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional kini kembali meningkat.

“Alhamdulillah, sejak pengungkapan kasus oleh Pak Menteri dan polisi, pembeli jadi lebih banyak. Pasar jadi ramai lagi,” ujarnya.

Langkah berani pemerintah ini diharapkan menjadi titik balik dalam penguatan ekosistem distribusi pangan yang sehat dan adil, serta memastikan masyarakat mendapatkan produk yang aman dan layak konsumsi.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru