JABAR MEMANGGIL– Puluhan pencari kerja dari berbagai daerah menjadi korban penipuan lowongan kerja (loker) palsu yang menjanjikan posisi di bandara. Kasus ini diduga dilakukan oleh R-S, warga Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, dengan total kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Pelaku menggunakan modus dengan menjanjikan pekerjaan sebagai Ground Handling dan Passenger Service Assistance (PSA) di Bandara Soekarno-Hatta serta Bandara Raden Intan Lampung. Para korban diminta membayar biaya administrasi sebesar Rp8–12 juta dengan janji akan segera dipekerjakan. Namun, pekerjaan yang dijanjikan tersebut tidak pernah ada.
Kasus ini mulai terbongkar setelah sejumlah korban menghubungi PT Lingkung Gunung Sejahtera, perusahaan yang namanya dicatut oleh pelaku, untuk menanyakan gaji yang tidak pernah dibayarkan. Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa nama perusahaan digunakan tanpa izin oleh R-S untuk melakukan rekrutmen palsu.
“Para korban mengaku sudah bekerja selama berbulan-bulan di bawah koordinasi R-S, tapi tidak pernah digaji dan bahkan membayar uang pendaftaran,” ungkap Irfan Fauzi, Direktur Utama PT Lingkung Gunung Sejahtera, saat memberikan keterangan kepada media pada Rabu (8/10/2025) di Griya Elji, Pancawati, Kabupaten Bogor.
Dalam pertemuan daring yang digelar pada 16 September 2025, teridentifikasi 43 korban penipuan, terdiri dari 25 orang di Jakarta dan 18 orang di Lampung. Selain R-S, nama lain yang diduga terlibat dalam jaringan rekrutmen palsu ini antara lain berinisial N, MPS, dan ES.
Pelaku disebut juga menggunakan nama Elji Aero Services dan beberapa perusahaan fiktif lainnya untuk melancarkan aksinya. Sejumlah pihak lain, termasuk PT Kamil Wisata Mandiri, PT Aruna, dan pengelola Executive Lounge Bandara Raden Intan Lampung, juga mengaku mengalami kerugian dengan modus serupa.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Bogor, namun hingga kini belum ada keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan.
Irfan mengimbau masyarakat agar waspada terhadap tawaran kerja yang meminta pembayaran di muka, serta memeriksa legalitas perusahaan sebelum melamar.
“Jangan mudah tergiur janji kerja di bandara atau instansi besar jika diminta membayar terlebih dahulu,” tegasnya.
Para korban kini berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut dan menangkap pelaku agar tidak ada lagi korban penipuan lowongan kerja di masa mendatang.