JABAR MEMANGGIL - Perjuangan Agathis Maulana Haziq (16), siswa Sekolah Avicenna Jagakarsa, patut diacungi jempol. Dalam usianya yang masih belia, ia berhasil menaklukkan Bukit Raya (2.278 mdpl), puncak tertinggi di Pulau Kalimantan yang termasuk dalam daftar Seven Summit Indonesia.
Pendakian ini menjadi pencapaian keempatnya setelah sebelumnya sukses mendaki Gunung Latimojong, Kerinci, dan Rinjani dalam satu tahun terakhir. Namun, menurut Agathis, Bukit Raya adalah pendakian paling berat yang pernah ia jalani.
“Total jaraknya 52 kilometer pulang-pergi, jalurnya basah dan lembab, pacetnya banyak sekali. Ini pendakian terberat saya,” kata Agathis saat menceritakan pengalamannya.
Perjalanan Panjang Menuju Desa Rantau Malam
Pendakian dimulai dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 9 jam menuju Dermaga Nanga Pinoh. Dari dermaga ini, Haziq menempuh 4 jam perjalanan dengan speedboat menyusuri Sungai Kapuas menuju Serawai.
“Sepanjang sungai saya banyak melihat aktivitas penambangan emas tradisional,” ujarnya.
Petualangan berlanjut menggunakan perahu klotok selama 4 jam menyusuri Sungai Serawai. Perahu membawa Agathis melewati desa-desa kecil yang dihuni suku Dayak, sebelum akhirnya tiba di Desa Rantau Malam, titik awal pendakian.
Sebelum mendaki, Agathis mengikuti ritual adat Dayak sebagai doa keselamatan.
Dihantui Pacet dan Ular Sepanjang Jalur
Pendakian hari pertama menempuh jarak 12 kilometer dari Desa Rantau Malam ke Pos 4. Medan licin dan vegetasi basah membuat perjalanan penuh tantangan.
“Pacet langsung menempel di sepatu dan celana. Saya juga sempat melihat ular,” ungkapnya. Warga setempat pun menyarankan agar pendakian tidak dilakukan malam hari, karena ular tertarik pada cahaya senter.
Hari kedua, perjalanan dilanjutkan 9 kilometer menuju Pos 7. Jalur makin berat karena harus menyeberangi anak sungai berkali-kali. Hujan deras semalaman membuat tenda dikepung pacet.
“Pacetnya di Pos 7 itu besar-besar, sampai mengepung tenda,” cerita Agathis.
Menuju Puncak Bukit Raya
Hari ketiga menjadi penentu. Jalur menuju puncak sejauh 5,5 kilometer diwarnai medan yang rapat, penuh air, dan harus melewati Tebing Jempol yang terjal.
Meski cuaca mendung, Agathis terus berjalan hingga akhirnya berhasil menginjakkan kaki di Puncak Bukit Raya pada ketinggian 2.278 mdpl.
“Capek dan berat sekali, tapi ini pengalaman yang luar biasa,” katanya.
Langkah ke Empat Menuju Seven Summit Indonesia
Keberhasilan ini menandai langkah keempat Agathis dalam mengejar mimpi menyelesaikan Seven Summit Indonesia. Masih tersisa tiga puncak lagi yang harus ia taklukkan.
“Bukit Raya benar-benar menguji fisik dan mental saya. Tapi justru di situlah seninya pendakian,” tutup Agathis.