MEMANGGIL.CO - Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengumumkan sejumlah perubahan signifikan dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Dalam talkshow via sambungan telepon di Radio Suara Surabaya, Selasa (10/6/2025), Emil menegaskan bahwa sistem terus disempurnakan agar tak menyulitkan masyarakat.
Baca juga: Pejalan Kaki di Blora Tertemper KA Gumarang Saat Melintasi Petak Jalan Kapuan - Cepu
Salah satu hal yang paling mencolok adalah perubahan istilah. Istilah lama “PPDB” kini resmi diganti menjadi SPMB. “Zonasi” diubah menjadi domisili, “zona” menjadi wilayah penerimaan (rayon), dan “perpindahan tugas orang tua” kini disebut mutasi tugas.
"Tujuannya untuk menyederhanakan istilah agar lebih sesuai dengan praktik di lapangan," ujar Emil.
Jalur Penerimaan SMA Makin Rinci
Untuk jenjang SMA, daya tampung dibagi dalam lima jalur penerimaan:
Afirmasi (30%): mencakup keluarga tidak mampu (13%), anak buruh (5%), disabilitas (5%), dan nilai akademik KETM (7%)
Mutasi tugas orang tua (5%)
Prestasi lomba (5%)
Nilai prestasi akademik (25%)
Domisili (35%): terdiri dari reguler (20%) dan sebaran (15%)
Sementara untuk SMK, komposisi daya tampung tidak berubah, yakni:
Afirmasi (15%)
Baca juga: Bupati Arief Rohman Kedatangan Bule di Kantornya, Lanjut Diajak Jelajah Blora
Mutasi orang tua (5%)
Prestasi lomba (5%)
Domisili (10%)
Nilai prestasi akademik (65%)
Antrean Panjang dan Masalah Teknis Direspons
Menanggapi sejumlah keluhan dari masyarakat, seperti antrean panjang dan kendala teknis saat login, Emil meminta petugas menunjukkan empati dan diberi ruang diskresi. Ia menegaskan bahwa di masa transisi ini tidak boleh ada siswa yang ditolak atau tidak mendapat kepastian sekolah.
“Kalau ada masalah teknis, siswa tidak perlu mengulang dari awal,” tegas Emil.
Baca juga: Ketika Pengawas dan Kepala Sekolah Dikumpulkan oleh Disdik Blora, Ada Apa?
Pemprov Jatim juga memperluas jumlah pilihan sekolah dari lima menjadi sepuluh, serta membuka opsi redistribusi untuk menghindari kekosongan kursi.
Data Harus Valid, Sekolah Swasta Siap Bantu
Kepala UPT TIKP Disdik Jatim, Mustaqim, mengingatkan pentingnya verifikasi dan validasi data demi keadilan proses. Ia juga menyebutkan komitmen sejumlah sekolah swasta untuk menyediakan beasiswa dan biaya pendidikan terjangkau.
Pakar dari ITS, Dwi Sumaryono, menambahkan bahwa masalah paling umum di lapangan adalah dokumen tidak sesuai dan gangguan akses login. Namun, operator sekolah sudah disiapkan untuk memberi bantuan langsung jika sistem daring bermasalah.
“Yang penting tidak ada kursi kosong seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Dwi.
Tahapan SPMB Masih Berlangsung
Pra-pendaftaran sudah ditutup sejak 31 Mei. Pengambilan PIN berlangsung 2–13 Juni. Proses verifikasi dan validasi data oleh sekolah berjalan hingga 14 Juni 2025.
Seluruh informasi terkait SPMB bisa diakses melalui situs resmi milik Dinas Pendidikan Jatim.
Editor : Ma'rifah Nugraha