Enam Mahasiswa KKN UIN Walisongo Terseret Arus di Sungai Genting, Begini Kronologinya!

Keterangan: Tiga korban ditemukan meninggal dunia dan dibawa ke Puskesmas Singorojo, Selasa 04/11/2025 petang. (Ist/Jateng Memanggil)

JATENG MEMANGGIL- Duka mendalam menyelimuti Kabupaten Kendal setelah enam mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang terseret arus deras di aliran Sungai Genting, Dusun Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Selasa (04/11/2025) siang.

Pemerintah Kabupaten Kendal bergerak cepat begitu menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal sekitar pukul 13.53 WIB. Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari langsung menginstruksikan seluruh jajaran untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan secara maksimal.

Baca juga: Banjir Rob Naik Hingga Sampai Lutut, Warga Karangsari Terpaksa Mengungsi dan Tidur di Kapal

"Kami pastikan seluruh unsur gabungan bergerak cepat dan terkoordinasi di lapangan. Penanganan korban dan pemantauan di lokasi terus dilakukan 24 jam,” tegas Bupati yang akrab disapa Mbak Tika saat meninjau korban selamat dan jenazah di Puskesmas Singorojo 1.

Kronologi Kejadian

Menurut laporan BPBD Kendal, sekitar pukul 13.30 WIB, rombongan mahasiswa KKN UIN Walisongo yang berjumlah 15 orang sedang bermain air di Sungai Genting. Kondisi sungai awalnya terlihat tenang, namun tanpa disadari, hujan deras mengguyur wilayah hulu. Tak lama kemudian, arus sungai tiba-tiba membesar dan menghanyutkan enam mahasiswa.

Salah satu petugas BPBD Kendal, Garlih menyampaikan, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 14.00 WIB. Mendapat laporan tersebut pihaknya langsung segera mengerahkan tim ke lokasi.

“Informasi awal menyebutkan ada 16 orang di lokasi, dan enam di antaranya terseret arus. Dari enam itu, tiga laki-laki dan tiga perempuan,” ungkap salah satu petugas BPBD Kendal di lapangan.

Kemudian, lanjut Garlih, pihaknya membagi tim pencarian menjadi tiga regu.

"Satu tim bertugas di lokasi kejadian (TKP), satu tim menyisir dari arah Desa Banyuringin menggunakan perahu, dan satu lagi menelusuri jalur sungai di Jembatan Singorojo hingga Bendung Juwiro, dibantu tim Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kendal," paparnya.

Korban Ditemukan dan Upaya Pencarian Dilanjutkan

Hingga sore hari, tiga dari enam korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ketiganya adalah:

1. Riska Amelia (21) – warga Pemalang
2. Syifa Nadilah (21) – warga Pemalang
3. Muhammad Labib Risqi (21) – warga Pekalongan

Baca juga: Jalan Rapat Beton di Kertomulyo Brangsong Ambrol, Ini Penyebabnya!

Sementara tiga korban lainnya, yakni Bima Pranawira (21) asal Gresik, Muhammad Jibril Asyarofi (21) asal Jepara, dan Nabila Yulian Dessi Pramesti (21) asal Bojonegoro, masih dalam pencarian hingga malam hari.

Salah satu saksi di lokasi, Imam Sakban, menceritakan bahwa rombongan mahasiswa tidak menyadari potensi bahaya di sungai tersebut.

"Sekitar jam setengah dua siang arus masih landai. Tapi tiba-tiba air dari atas datang deras sekali, seperti banjir bandang. Enam orang terbawa arus, sementara sembilan lainnya berhasil menyelamatkan diri,” ujarnya.

Pencarian Dihentikan Sementara, Lanjut Pagi Hari

Bupati Dyah Kartika menjelaskan, pencarian dihentikan sementara pada pukul 18.00 WIB sesuai protokol operasi pencarian dan pertolongan (SAR), namun pemantauan dilakukan 24 jam penuh. Operasi pencarian akan dilanjutkan kembali pukul 07.00 WIB, Rabu (05/11/2025) pagi.

Tim gabungan yang terlibat meliputi BPBD Kendal, Basarnas Semarang, Polsek dan Koramil Singorojo, Damkar Kendal, PMI Kendal, FRPB Kendal, SAR Arnavat Polres Kendal, MDMC, LPBI NU, IOF, Ubaloka, serta warga sekitar.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo dan PR GP Ansor Sudipayung Tanam Bibit Buah di Area Pesawahan

“Keluarga korban dari Bojonegoro dan Pemalang sudah dihubungi. Kami pastikan semua proses evakuasi dan penanganan berjalan sesuai prosedur dan dilakukan dengan penuh empati,” tutur Mbak Tika.

Empati dan Doa untuk Para Korban

Pemerintah Kabupaten Kendal menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban. Hingga berita ini ditulis, tim SAR gabungan masih terus melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Genting.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir bandang dan arus deras di kawasan sungai, terutama saat terjadi hujan lebat di wilayah hulu.

Sebagai tambahan informasi, kabar terbaru saat ini jumlah korban yang sudah ditemukan bertambah satu, jadi informasi terakhir sudah ada empat korban yang ditemukan.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru