JATENG MEMANGGIL- Ketentraman masyarakat tidak lahir begitu saja, melainkan dibangun dari peran aktif seluruh elemen bangsa.

Hal ini disampaikan Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Drs. Fadholi, dalam kegiatan Sarasehan MPR RI ke-11 yang digelar di Kota Semarang, Jumat (17/10/2025).

Acara ini mengangkat tema “Peran Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam Mewujudkan Ketentraman Masyarakat untuk Mendukung Stabilitas Nasional".

Dalam sambutannya, Fadholi menegaskan bahwa tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki posisi strategis dalam menjaga kedamaian di tengah kehidupan sosial yang semakin kompleks. Menurutnya, pesan-pesan moral dan nilai-nilai kebangsaan yang disampaikan para tokoh di tingkat akar rumput memiliki daya pengaruh yang sangat kuat terhadap masyarakat.

"Tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah benteng moral bangsa. Mereka menjadi panutan yang mampu menenangkan situasi ketika ada gesekan di masyarakat, sekaligus mengingatkan kita semua untuk tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila,” ujar Fadholi.

Ia menambahkan, di tengah dinamika sosial dan politik yang berkembang, peran tokoh masyarakat dalam meredam potensi konflik dan menjaga harmoni sosial menjadi sangat penting. Stabilitas nasional, kata Fadholi, akan sulit tercapai tanpa ketentraman di tingkat paling bawah, yaitu lingkungan desa dan komunitas.

Fadholi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah persatuan bangsa.

“Kita perlu memperkuat komunikasi antarumat beragama dan antarkelompok masyarakat agar tidak mudah diadu domba oleh kepentingan sesaat,” imbuhnya.

Acara sarasehan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, serta perangkat desa di wilayah Semarang dan sekitarnya. Para peserta terlihat antusias mengikuti diskusi dan sesi tanya jawab yang berlangsung hangat.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang secara konsisten digalakkan untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Di akhir kegiatan, Fadholi berharap agar nilai-nilai kebangsaan tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar dihidupi dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Stabilitas nasional berawal dari hati yang damai, keluarga yang rukun, dan masyarakat yang tenteram. Di situlah Pancasila hidup,” pungkasnya.