Disdik Blora Soroti Pentingnya Membaca Buku Fisik di Era Digital


Penampakan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Memanggil.co/Ma'rifah Nugraha)

MEMANGGIL.CO - Meningkatkan literasi di kalangan peserta didik di Blora bukanlah tugas yang mudah. Tantangan ini memerlukan dukungan dari berbagai sektor, termasuk peran aktif peserta didik itu sendiri.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, melalui Koordinator Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Blora, Slamet Dwi Cahyono, mengungkapkan bahwa budaya membaca buku harus terus dibiasakan. Namun, di era digital seperti sekarang, banyak siswa yang lebih memilih membaca secara praktis lewat perangkat elektronik.

Baca juga:

"Budaya membaca itu sangat penting dibiasakan. Saat ini, anak-anak lebih suka yang praktis, yaitu membaca melalui elektronik dibandingkan membaca buku fisik," ujarnya, ditulis Selasa (11/2/2025).

Lebih lanjut, Ia menyoroti perbedaan pemahaman antara membaca buku dan membaca melalui perangkat elektronik. Ia menyebutkan bahwa pemahaman yang diperoleh siswa bisa berbeda ketika membaca dari buku dibandingkan dengan membaca dari handphone (HP).

Baca juga:

"Membaca lewat HP memang lebih instan, namun yang perlu ditekankan adalah pemahaman. Membaca itu mudah, tapi untuk memahami apa yang dibaca, itu yang lebih sulit," jelasnya.

Apa Keuntungan Membaca Buku Fisik Daripada Membaca Melalui Perangkat Elektronik?

Setidaknya, ada 3 keuntungan utama membaca buku fisik, sebagai berikut:

1. Pemahaman yang Lebih Mendalam: Membaca buku membantu meningkatkan fokus dan pemahaman, sedangkan membaca di handphone bisa membuat pembaca kurang fokus bahkan terburu-buru.

Baca juga:

2. Konsentrasi Lebih Baik: Buku fisik mengurangi gangguan, sementara handphone sering kali mengalihkan perhatian dengan notifikasi atau aplikasi lain.

3. Mengurangi Ketegangan Mata: Buku tidak memerlukan layar, sehingga mengurangi risiko ketegangan mata yang sering terjadi saat membaca di handphone.

Editor :

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru