Blora, MEMANGGIL.CO - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora menyelenggarakan Pendampingan Calon Sekolah Adiwiyata Tahun 2025, Kamis (13/11/2025), bertempat di Aula Pendopo MTs An-Nur Seren, Kecamatan Banjarejo. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam proses verifikasi Data Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah (PBLHS) serta upaya memperkuat pengetahuan dan kesadaran madrasah terhadap pentingnya pelestarian lingkungan hidup.
Acara tersebut dihadiri oleh Kakankemenag Blora, didampingi Kasi Pendidikan Madrasah, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Penataan Lingkungan Hidup (PKPPLH) Kabupaten Blora, para Kepala Madrasah dan Operator Calon Sekolah Adiwiyata, Pengawas Madrasah, serta Ketua Tim Adiwiyata Kabupaten Blora.
Baca juga: Bukti Dedikasi Nguri-uri Budaya Jawa: Sumanto Dinobatkan sebagai Bapaknya Wayang Karanganyar
Dalam sambutannya, Kakankemenag Blora menekankan bahwa keberhasilan program Adiwiyata tidak akan terwujud tanpa kerja sama seluruh pihak. Ia menyoroti pentingnya penyamaan persepsi, komitmen, serta sinergisitas untuk mencapai madrasah yang berbudaya lingkungan secara berkelanjutan.
“Keberhasilan sekolah Adiwiyata membutuhkan sinergi kita semua di tengah keterbatasan yang ada, baik dari sisi lahan, anggaran, maupun sumber daya manusia. Kegiatan hari ini bukan sekadar formalitas, tetapi harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata sebagai wujud kepedulian lingkungan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa program ini sekaligus menjadi bagian dari implementasi penguatan ekoteologi dalam Asta Pratama Kemenag Berdampak, yaitu mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan kesadaran menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Sebanyak 10 madrasah dari jenjang MI, MTs, hingga MA mengikuti pendampingan intensif oleh Anggun Yohana Putra, Penyuluh Lingkungan Hidup Kabupaten Blora. Dalam sesi tersebut disampaikan berbagai materi, antara lain:
Pemahaman instrumen penilaian Adiwiyata, penguatan peran seluruh warga sekolah, strategi penerapan program PBLHS secara efektif, langkah-langkah menuju madrasah ramah lingkungan.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan antusias tinggi dari para peserta, yang aktif berdiskusi dan menyampaikan pengalaman terkait program lingkungan di madrasah masing-masing.
Melalui kegiatan pendampingan ini, Kemenag Blora berharap seluruh calon madrasah Adiwiyata dapat semakin siap menghadapi proses penilaian dan mampu menerapkan budaya peduli lingkungan secara konsisten.
Program ini diharapkan tidak hanya menghasilkan sertifikat, tetapi juga melahirkan madrasah yang benar-benar berbudaya sehat, hijau, dan berkelanjutan.
Editor : Abdul Rohman