Makassar, MEMANGGIL.CO – Suasana tegang mewarnai rapat pleno penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sulawesi Selatan tahun 2026 yang digelar Dewan Pengupahan Provinsi Sulsel di Hotel Continent Center Point, Panakkukang, Kota Makassar, Jumat (19/12/2025) malam.
Rapat yang berlangsung secara tertutup dan digelar pada malam hari itu memicu reaksi keras dari puluhan buruh. Sekitar pukul 20.00 Wita, saat rapat hendak dimulai, para buruh mendatangi lokasi dan berupaya masuk ke dalam ruang rapat untuk menyaksikan langsung proses penetapan UMP.
Aksi saling dorong sempat terjadi ketika pintu rapat dijaga ketat oleh pihak penyelenggara. Para buruh memprotes penutupan rapat yang dinilai tidak transparan.
“Kenapa ditutup? Ini bukan rapat khusus. Buka pintunya,” teriak salah seorang buruh sambil mendorong pintu ruang rapat.
Seorang pegawai dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan kemudian keluar untuk meredam ketegangan. Ia mencoba berkomunikasi dengan para buruh dan meminta mereka tetap tenang serta menunggu hasil rapat pleno.
Namun permintaan tersebut tak sepenuhnya diterima. Para buruh bersikeras agar pintu rapat dibuka agar mereka dapat mendengar langsung pembahasan dan keputusan terkait UMP Sulsel 2026.
“Buka sedikit saja pintunya. Kawan-kawan buruh ingin melihat hasilnya,” ujar salah satu perwakilan buruh.
Setelah terjadi dialog antara kedua belah pihak, penyelenggara akhirnya membuka pintu rapat sebagian sebagai upaya mencegah situasi semakin memanas.
“Pintunya dibuka setengah saja, kami janji tidak akan ribut,” kata perwakilan buruh lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, rapat pleno penetapan UMP Sulsel 2026 masih berlangsung. Sementara itu, puluhan buruh tetap bertahan duduk di depan ruang rapat, menunggu keputusan yang akan menentukan nasib upah mereka di tahun mendatang.
Editor : Redaksi