JATENG MEMANGGIL- Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kholid Abdillah, tengah menyoroti lemahnya pengelolaan destinasi wisata Rawa Pening yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Kholid Abdillah yang akrab disapa Gus Kholid ini juga menyoroti lemahnya penataan kawasan wisata, pencemaran air, dan penyebaran eceng gondok yang terus mengancam keberlangsungan ekosistem Rawa Pening tersebut.
“Ini bukan hanya tentang potensi wisata, tapi soal sumberdaya ketahanan pangan, lingkungan dan ekonomi rakyat. Rawa Pening harus menjadi prioritas dalam pembangunan. Jangan hanya dibiarkan tumbuh eceng gondok, sementara rakyat butuh irigasi dan penghidupan dari danau ini,” kata Anggota DPRD Provinsi Jateng dari Fraksi Partai PKB, Kholid Abdillah, dilansir dari situs resmi fpkbdprdjateng, Selasa (05/08/2025).
Gus Kholid mengatakan, destinasi wisata Rawa Pening yang berada di Bumi Serasi ini mempunyai potensi besar jika dikelola dengan baik. Namun, menurut politikus muda asal Kendal ini bahwa, Rawa Pening belum dikelola secara maksimal.
“Rawa Pening ini bukan sekadar danau. Ia adalah anugerah dari Tuhan untuk rakyat Jawa Tengah. Keindahan alamnya luar biasa, tapi lebih dari itu, Rawa Pening menyuplai air untuk puluhan ribu hektare sawah di Kabupaten Semarang dan sekitarnya. Ini menyangkut hajat hidup petani kita,” ungkapnya.
Gus Kholid menjelaskan, Rawa Pening merupakan destinasi wisata danau alami, yang luasnya kurang lebih 2.670 hektare. Rawa Pening adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa bagi masyarakat Jawa Tengah, yang harus dikelola secara serius, terpadu dan berkelanjutan.
"Rawa Pening bukan hanya menyuguhkan keindahan alamnya yang menakjubkan, namun destinasi wisata yang satu ini memiliki peran vital dalam mendukung kehidupan masyarakat sekitar, Potensi besar ini seharusnya dapat dioptimalkan sebagai destinasi wisata unggulan sekaligus pusat konservasi dan ekonomi rakyat," tandasnya.
Baca juga: Tantangan Merangkul Generasi Muda di Era Digital, Begini Langkah Gus Kholid Menarik Generasi Z
Gus Kholid melanjutkan, berdasarkan data dari Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, Rawa Pening menyuplai kebutuhan pengairan untuk lebih dari 13.500 hektare sawah, yang tersebar di wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, hingga sebagian daerah di Kabupaten Grobogan dan Salatiga.
"Rawa ini juga menjadi bagian penting dari sistem irigasi sungai Tuntang dan sungai Jragung," paparnya.
Selain itu, kata Gus Kholid, Rawa Pening ini tidak hanya berfungsi sebagai irigasi. Namun, Rawa Pening ini juga berperan sebagai pengendali banjir, penyedia cadangan air baku, serta habitat bagi keanekaragaman hayati seperti ikan lokal, burung air, dan tumbuhan endemik.
Baca juga: Gubernur Lutfi Bakal Bawa Karimunjawa Go!Internasional
Politisi PKB asal Patebon Kendal ini juga mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, serta partisipasi aktif masyarakat lokal dan investor swasta dalam membangun kawasan Rawa Pening sebagai ekowisata terintegrasi, dengan tetap menjaga fungsi ekologis dan budayanya.
Menurut legislator PKB daerah pemilihan Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan Kendal yang juga menjabat di Banom Garda Bangsa Jateng ini mengusulkan alokasi anggaran untuk revitalisasi Rawa Pening dimasukkan dalam perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah maupun APBN berikutnya, termasuk dukungan infrastruktur, pengendalian gulma air, serta program pemberdayaan UMKM berbasis wisata dan produk lokal.
"Dengan pengelolaan yang baik, Rawa Pening tidak hanya menjadi kebanggaan Kabupaten Semarang, tetapi juga simbol bagaimana alam dan manusia bisa hidup berdampingan dan saling menguatkan. Kalau kita kelola dengan benar, Rawa Pening bukan hanya menjadi ikon wisata, tapi juga pilar ketahanan ekologi dan ekonomi masyarakat Jawa Tengah,” ujarnya.
Editor : Zamroni