Respon Cepat, Dua Korban Ditemukan Meninggal Setelah Terseret Arus Pantai Kemangi

Keterangan: Saat Tim Ganungan TNI- Polri dan relawan berhasil menemukan salah satu korban MD, di PIK, Minggu 16/11/2025. (Hms/Jateng Memanggil)

JATENG MEMANGGIL- Suasana ceria akhir pekan di kawasan Pantai Indah Kemangi berubah menjadi kepanikan setelah tujuh siswa SD terseret arus sungai yang bermuara ke pantai, Minggu (16/11/2025) pagi.

Dalam hitungan menit, operasi penyelamatan besar-besaran digelar. Namun, dua nyawa tak lagi tertolong.

Baca juga: Tertahan Trucuk Bambu, Tanggul Kali Bodri Tak Jebol!, Warga Kini Bersiap Hadapi Musim Hujan

Kapolres Kendal AKBP Hendry Susanto Sianipar mengatakan mengatakan, seluruh unsur bergerak serempak sejak menit pertama laporan diterima.

"Begitu informasi kami terima, kami langsung menerjunkan personel untuk memastikan pencarian dapat dilakukan secepat mungkin. Koordinasi antara Polres, TNI, BPBD, dan relawan berjalan sangat baik,” ungkapnya.

AKBP Hendry menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, ketika tujuh siswa SDN Rejosari Kangkung bermain di tepian sungai lak Pantai Kemangi.

Tiga di antaranya yaitu, Akbar Dava Pratama (11), Farziansyah Fadil Ramadhani (11) dan Yuda Candra Nata (11), tiba-tiba terseret derasnya arus. Melihat itu, seorang warga, Mastur (34), spontan terjun mencoba menolong, namun justru ikut terseret ombak kencang.

"Laporan pertama masuk ke Polsek Kangkung pada pukul 08.54 WIB, memicu respons cepat lintas instansi. Polres Kendal langsung mengerahkan personel Pamapta dan berkoordinasi dengan Kodim 0715, TNI AL, Polairud, BPBD Kendal, Damkar, PSC Dinkes, hingga relawan FRPB. Dalam waktu singkat, kawasan sungai dan pantai berubah menjadi pusat operasi SAR gabungan," ujarnya.

Baca juga: Tangis dan Doa Mengiringi Duka UIN Walisongo atas Musibah Mahasiswa KKN di Kendal

Ia menambahkan, musibah tersebut menjadi pengingat bahwa keselamatan di kawasan wisata harus menjadi prioritas.

"Kami terus mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama di area pantai yang memiliki arus tidak stabil. Kesadaran bersama sangat penting agar kejadian serupa tidak terulang,” tandasnya.

Dalam operasi pencarian, Fadil berhasil dievakuasi hidup-hidup dan kini menjalani perawatan di RS PKU Aisyiyah Truko.

Baca juga: Vidio Viral, Warga Tunggulsari Gruduk Rumah BPD dan Kepala Desa, Tuntut Pertanggungjawaban Soal Izin Tambang Galian

Sementara, lanjut AKBP Hendry, Yuda ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Meski sempat diberikan RJP oleh petugas, nyawanya tidak tertolong.

"Korban penolong yakni, Mastur ditemukan sekitar 10 meter dari titik awal kejadian dalam keadaan meninggal," katanya.

Dikatakan, kedua korban yang meninggal telah diserahkan kepada keluarga. Petugas menegaskan tidak ada kendala besar dalam pencarian berkat solidnya koordinasi semua pihak di lapangan.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru