JATENG MEMANGGIL- Keluarga besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang turut berbelasungkawa atas berpulangnya tiga mahasiswa terbaiknya serta memanjatkan doa agar tiga mahasiswa lainnya segera ditemukan dalam keadaan terbaik.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal. Atas nama universitas, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," kata Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Nizar, saat menyampaikan rasa duka yang mendalam melalui press rilisnya secara tertulis, Rabu (05/11/2025).
Nizar menegaskan bahwa, pihanya sangat mendukung upaya pencarian serta akan mendampingi keluarga mahasiswa di lokasi dan akan terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR dalam pencarian korban lainnya yang belum ditemukan.
"Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas. KKN merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang,” paparnya.
Lebih lanjut Nizar mengatakan, pihak universitas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, khususnya dalam hal mitigasi risiko dan keamanan mahasiswa di lapangan.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, UIN Walisongo telah mengambil sejumlah langkah konkret, di antaranya:
Menurunkan tim pendamping universitas serta dosen pembimbing KKN ikut serta ke lokasi untuk mendampingi keluarga korban dan membantu proses pencarian dan terus berkoordinasi dengan BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang dan aparat setempat dalam pencarian mahasiswa yang belum ditemukan.
UIN Walisongo juga menyediakan layanan konseling dan dukungan spiritual bagi mahasiswa serta keluarga yang terdampak. Melakukan evaluasi serta memperkuat sistem keamanan pelaksanaan KKN di seluruh lokasi penugasan.
Keluarga besar UIN Walisongo juga memohon doa dari seluruh masyarakat agar tiga mahasiswa yang masih hilang segera ditemukan.
“Semoga Allah SWT menerima amal ibadah para korban, memberikan ketabahan bagi keluarga, dan melindungi seluruh mahasiswa dalam pengabdian mereka di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sebagai wujud doa dan solidaritas, malam ini UIN Walisongo Semarang menggelar doa bersama di kampus sebagai bentuk penghormatan kepada para mahasiswa yang gugur dalam tugas pengabdian. Doa tersebut diharapkan menjadi penguat bagi keluarga dan seluruh sivitas akademika dalam menghadapi cobaan berat ini.
Dikabarkan sebelumnya, enam mahasiswa peserta KKN dari kampus tersebut terseret arus deras di Sungai Genting Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada Selasa (04/11/2025) siang.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 13.53 WIB, ketika para mahasiswa tengah bermain air di aliran sungai usai menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat. Tanpa disangka, air tiba-tiba meluap akibat hujan deras di wilayah hulu dan berubah menjadi banjir bandang yang menyeret enam mahasiswa.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, hingga Rabu (5/11) pagi, tiga mahasiswa telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dari BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang, PMI Kendal, Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB), serta warga sekitar.