JATENG MEMANGGIL- Perpaduan antara tradisi dan teknologi hadir dalam satu panggung bersejarah pada pagelaran Nyadran Gunung 2025 Desa Sriwulan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.

Pagelaran Nyadran Gunung 2025 tersebut, bukan hanya menjadi momentum pelestarian budaya, tetapi juga ditandai dengan Launching Aktivasi Sinyal Mobile Telkomsel yang menghapus status blank spot di wilayah tersebut.

Dengan mengusung tema “Budaya Lestari, Alam Asri, Masyarakat Harmoni”, Nyadran Gunung kali ini mengajak masyarakat untuk meneguhkan tiga pilar utama: menjaga kearifan lokal, merawat lingkungan, dan memperkuat persaudaraan di tengah gempuran modernisasi

Hal ini disampaikan Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, saat menghadiri Pagelaran Nyadran Gunung 2025, di Desa Sriwulan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Minggu (14/09/2025).

Bupati Tika menyampaikan, pentingnya sinergi antara budaya dan teknologi dalam memajukan desa. Sejak tahun 2022 Desa Sriwulan telah dirintis sebagai desa wisata untuk meningkatkan perekonomian warga. Salah satunya melalui pembangunan Arenan Kalikesek, destinasi yang menawarkan panorama alam sekaligus kuliner khas pedesaan.

“Potensi wisata dan UMKM di Desa Sriwulan sangat menjanjikan. Namun kendalanya, Kalikesek berada di wilayah blank spot. Pemkab Kendal sempat membantu dengan Wifi gratis, tapi jumlahnya terbatas. Kehadiran sinyal mobile ini tentu akan menjadi energi baru bagi masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada Telkomsel yang akhirnya menghadirkan jaringan mobile di Sriwulan.

"Kberadaan sinyal bukan hanya sekadar memudahkan komunikasi, tetapi juga mampu mendongkrak pengembangan desa wisata, memperluas pasar UMKM lokal, dan meningkatkan layanan publik," tandasnya.

Hadirnya infrastruktur telekomunikasi di Sriwulan ini, kata Bupati Tika, seolah menjadi simbol bahwa pelestarian tradisi tidak bertentangan dengan kemajuan zaman. Justru, keduanya bisa berjalan berdampingan untuk menciptakan desa yang mandiri, maju, sekaligus tetap berakar pada budaya.

"Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha, Desa Sriwulan diharapkan menjadi role model desa yang mampu menjaga harmoni budaya dan teknolog. Sebuah harmoni yang membuat tradisi tetap hidup, lingkungan tetap lestari, dan masyarakat semakin sejahtera," ujarnya.

Sementara itu, Manager Service Quality Assurance Jawa Tengah DIY, Joko Widodo mengaku, pembangunan tower berawal dari konsultasi Pemkab Kendal melalui Dinas Kominfo bulan lalu kepada General Manager Regional Network Operation and Productivity Telkomsel Jateng DIY, yang melaporkan adanya wilayah susah sinyal atau blank spot di kali kesek dan sekitarnya karena topografi perbukitan.

Kemudian, lanjut Joko, tim kami melaksanakan check lokasi dan setelah dilakukan kajian potensi dan teknis maka dinyatakan layak dalam pembangunan tower.

"Tower yang dibangun telah diaktivasi hari ini dengan teknologi 4G dengan jangkauan sinyal sampai dengan radius 2,5 kilometer . Dengan diaktivasi perluasan dan penguatan jaringan seluler," paparnya.

Joko berharap, dengan semakin banyak wisatawan yang berekreasi di kali Kesek, pengunjung tidak terkendala dengan komunikasi dan bermedia socialnya.

"Semoga ini bermanfaat buat digitalisasi UMKM, membantu layanan masyarakat dari pemerintahan desa yang berbasis elektronik serta pembelajaran Jarak jauh bagi para pelajar jika membutuhkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal," pungkasnya.