JATENG MEMANGGIL- Saat sebagian besar warga terlelap menikmati awal libur panjang, sekelompok orang justru baru memulai malamnya. Mereka bukan penikmat kopi di warung 24 jam atau anak muda yang nongkrong di minimarket, melainkan para penjaga malam berseragam cokelat: polisi.
Dini hari, Sabtu (18/10/2025), suara sirene pelan memecah sunyi Jalan Soekarno Hatta. Lampu rotator biru-merah memantul di kaca toko dan pepohonan. Di balik kemudi mobil patroli, Kapolsek Patebon AKP Rozikin, S.H., M.H. memimpin tim gabungan dari Polsek Kota, Polsek Patebon, dan Polsek Pegandon. Tujuan mereka sederhana — memastikan Kendal tetap aman, bahkan ketika kota ini tidur.
“Menjaga malam bukan hanya soal patroli. Ini soal hadir untuk masyarakat, agar mereka merasa tenang,” ujar AKP Rozikin sambil memantau perempatan Purin yang sepi namun waspada.
Patroli skala besar ini merupakan bagian dari pelaksanaan Surat Perintah Kapolres Kendal Nomor Sprin/1876/X/PAM.3.3/2025. Rutenya mencakup kawasan rawan — mulai dari Bunderan Purin, SPBU, hingga sejumlah minimarket yang sering menjadi titik kumpul remaja pada malam hari.
Bukan hanya memeriksa keamanan, para petugas juga menyapa warga, memberi imbauan ringan, bahkan menegur dengan ramah beberapa anak muda yang masih nongkrong. “Kami ingin mereka paham, kehadiran polisi bukan untuk menakuti, tapi mengingatkan,” tambahnya.
Selama lebih dari dua jam patroli berlangsung, tak ada insiden menonjol. Hanya suasana tenang dan sepi yang mengiringi perjalanan rombongan petugas hingga menjelang fajar. Namun bagi mereka, malam tanpa gangguan justru menjadi tanda keberhasilan.
“Kadang orang tak menyadari, keamanan itu terasa justru saat tidak terjadi apa-apa,” kata salah satu anggota patroli sambil tersenyum.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas menjelang libur panjang, tapi juga wujud nyata dari semangat presisi Polri: hadir, melindungi, dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Karena di balik malam yang tenang, selalu ada sosok yang berjaga — memastikan setiap warga Kendal bisa tidur dengan aman.