JATIM MEMANGGIL - Melalu program pemberdayaan masyarakat dan bersama mitra kerja, PLTU Tanjung Awar-awar bakal melakukan penyerapan secara besar-besaran limbah jagung berupa tongkol dan jerami jagung untuk diolah dijadikan Biomassa co-firing.

Dengan potensi wilayah kabupaten yang sangat memadai sebagai sentra jagung tingkat Nasional yang ketersediaannya sangat melimpah sehingga kedepannya tidak lagi menjadi limbah di mata petani. Karena setiap tahun Kabupaten Tuban menghasilkan produksi jagung mencapai 767.134.47 ton sehingga limbah yang dihasilkan juga lebih banyak mencapai jutaan ton dalam pertahun.

“Nantinya limbah ini akan diserap melalui Koperasi Energi Cakrawala Nusantara yang bakal melakukan penampung bahan baku mentah (tongkol utuh) dan selanjutnya diolah menjadi biomassa tongkol jagung. Semua masyarakat dan para petani bisa menyetor semuanya kesana dan nanti bakal ada nominal yang akan diterima petani dari janggel yang disetorkan ke koperasi sebagai timbal balik guna membantu ekonomi masyarakat,” kata Senior Manager PLTU Tanjung Awar-awar, Yunan Kurniawan. Sabtu (20/9/2025)

Untuk meningkatkan kapasitas produksi, tambah Yunan, perusahaan nuga memberikan bantuan alat mesin berupa Mesin Hammer Mill dengan kapasitas produksi 2 ton/jam dengan ukuran partikel yang dihasilkan yaitu 4 ml. Bantuan ini langsung diberikan kepada masyarakat yang sudah tergabung di dalam anggota Koperasi Produsen Energi Cakrawala Nusantara (ECN).

Sementara itu, Ketua Koperasi Produsen Energi Cakrawala Nusantara, Bang Am, menjelaskan, koperasi iniml merupakan suatu kelembagaan baru yang terbentuk dari perkumpulan para petani dan peternak dalam menjalankan dunia bisnis usaha bersama yang berlokasi kantor di Desa Wadung Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Sebagai pengelola dan pengurus koperasi menerima baik atas bantuan yang sudah diberikan oleh PLTU dan selanjutnya pihak koperasi menyampaikan terima kasih atas amanah untuk melakukan penampungan tongkol jagung dan mengolah menjadi biomassa. 

“Kami selaku pengurus mengucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuan dari perusahaan PLTU Tuban, dengan alat ini Insyaallah kami yakin dan mampu memproduksi janggel menjadi biomassa sebanyak minimal 8 ton perhari,” Ungkap Bang Am.

Dengan kapasitas produksi yang sangat besar, pihaknya yakin mampu menyerap limbah pertanian jagung berupa tongkol dan jerami jagung per hari dari petani minimal 9 ton per hari. Hal ini sangat menguntungkan bagi petani karena limbah pertanian bisa bernilai ekonomi.

“sehingga petani tidak pusing lagi mau dibuang kemana limbah hasil pertanian ini. Tinggal jual saja ke kami dan bakal dapat uang tambahan bagi petani sesuai bobot limbah janggel yang disetorkan, dan kami terima sebanyak-banyaknya,” pungkas Bang Am.

Hal yang dilakukan PLTU Tuban merupakan hal dalam menjalankan kebijakan dan peraturan menteri ESDM No.12 tahun 2023 dalam mendorong pemanfaatan biomassa co-firing sebagai campuran bahan bakar di pltu. Dengan harapan hadirnya program pemberdayaan masyarakat ini mampu membantu kebijakan dan langkah strategis pemerintah Republik Indonesia. (awb)