MEMANGGIL.CO - Bupati Blora Arief Rohman mengabarkan per tanggal 01 Agustus 2023, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora Formasi Tahun 2022 sudah sah bisa mencoret gaji bulanan.
Adanya hal itu, mereka disebut-sebut sudah banyak yang antri sekolahkan SK-nya ke Bank.
"Gajine iki roto-roto 3,5 juta. Ini berarti di atas UMR ya, dan iki mesti wes ono seng antre Bank. Akih iki," ujar Gus Arief, panggilan akrab Bupati Blora seusai melantik dan mengambil sumpah janji ASN PPPK Blora di halaman Dinas Pendidikan Blora, Jumat (21/07/2023).
Menurut Gus Arief, untuk para ASN PPPK Blora yang mengantre utang Bank tidak jadi persoalan, asalkan jelas penggunaannya.
Orang nomor satu di Pemkab Blora ini mengatakan, perbankan banyak yang membujuk seusai mengetahui kabar ribuan ASN PPPK dilantik.
"Ini Bank sudah pada ngrayu jenengan ini, kon ndang.. SK ne ndang digadekno jare. Diselakno ya, tapi kalau tidak mendesak yo ora usah," ucap Gus Arief
Rp 800 Miliar Untuk Menggaji Pegawai
[caption id="attachment_5899" align="alignnone" width="1280"]
Agus Mafachir (kanan), guru asal Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Memanggil.co/Ist)[/caption]
Dikatakan Gus Arief, pihaknya dalam setahunnya menggelontorkan uang dari APBD untuk menggaji pegawai di lingkungan Pemkab Blora sekitar Rp 800 miliar.
"Jadi perlu diketahui bapak ibu, belanja pegawai ini, gaji ASN ini setiap bulan sampai setahun, dari anggaran 2, sekian triliun (Rp 2,28 triliun) habis untuk gaji bapak ibu semua, hampir Rp 800 miliar," katanya.
"Jadi anggaran entuk mbangun jalan iki kalah kanggo mbayar pegawa," imbuh Gus Arief menandaskan.
Sebelumnya, seorang ASN PPPK Blora Agus Mafachir bercerita pengalaman pahitnya jadi guru yang tinggal di tengah hutan dengan kondisi jalan rusak parah.
Saking parahnya, ban bocor motornya pun sering dialami ketika perjalanan dari Desa Bleboh menuju Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora.
Waktu hujan karena jalan jelek bisa terjatuh, dan kendala lainnya. Ban bocor dan sebagainya itu banyak sekali. Sangat susah, ujar guru yang sama-sama alumni satu pesantren dengan Bupati Blora Arief Rohman.
