Mangrove Jembatan Merah Rembang: Destinasi Unik Gabungan Keindahan Alam dan Konservasi


MEMANGGIL.CO - Mangrove Jembatan Merah di Desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, adalah salah satu destinasi wisata alam yang kini menarik banyak perhatian.

Dengan konsep wisata bahari yang memanfaatkan keindahan hutan mangrove, lokasi ini menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung, tidak hanya dalam hal keindahan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konservasi alam.

Baca juga:

Terletak hanya sekitar 5,9 km dari pusat Kabupaten Rembang, atau sekitar 12 menit perjalanan dengan kendaraan, lokasi wisata Mangrove Jembatan Merah ini sangat mudah dijangkau.

Keberadaan wisata ini membuat Desa Pasar Banggi dikenal sebagai salah satu pusat ekowisata di Jawa Tengah. Wisatawan yang datang dapat menikmati akses yang lancar, didukung oleh jalan yang relatif baik dan fasilitas parkir yang memadai.

Keunikan dari wisata ini terletak pada Jembatan Merah yang membentang di atas kawasan hutan mangrove. Jembatan kayu yang dicat merah cerah ini menjadi ikon yang membuat tempat ini semakin dikenal luas.

Jembatan tersebut memanjang membelah area hutan mangrove, menciptakan lorong yang indah di tengah hijaunya dedaunan. Warna merah jembatan kontras dengan lingkungan sekitar, memberikan tampilan visual yang menarik bagi pengunjung.

Selain keindahan jembatan, pengunjung juga dapat menikmati panorama alam sekitar yang kaya akan flora dan fauna. Di antara spesies mangrove yang tumbuh di lokasi ini adalah Rhizophora spp. dan Avicennia Marina.

Hutan mangrove ini tidak hanya menjadi penahan abrasi pantai, tetapi juga rumah bagi beragam hewan, seperti burung Blekok, Elang Laut, hingga Biawak. Keanekaragaman fauna inilah yang menjadikan tempat ini semakin menarik sebagai tujuan wisata edukatif dan alami.

Untuk kenyamanan wisatawan, pihak pengelola telah menyediakan beberapa fasilitas. Di sepanjang jembatan, terdapat beberapa gardu pandang yang memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan dari ketinggian.

Selain itu, gazebo-gazebo yang tersebar di beberapa titik memberikan tempat istirahat yang nyaman bagi para pengunjung yang ingin bersantai.

Meski fasilitas cukup memadai, ada satu kekurangan yang perlu diperhatikan, yaitu ketiadaan warung makanan di dalam area wisata. Oleh karena itu, pengunjung disarankan membawa bekal sendiri atau membeli makanan dari warung di sekitar area parkir.

Salah satu hal yang membuat wisata Mangrove Jembatan Merah ini sangat menarik bagi berbagai kalangan adalah biaya masuknya yang gratis. Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir, yaitu Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.

Biaya yang sangat terjangkau ini memungkinkan wisatawan dari berbagai kalangan untuk menikmati keindahan alam tanpa beban biaya tinggi.

Pemerintah Kabupaten Rembang menunjukkan komitmen serius dalam pengembangan wisata ini dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk tahun 2025.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk perbaikan dan peningkatan infrastruktur, khususnya akses jalan menuju lokasi wisata Mangrove Jembatan Merah.

Upaya ini dilakukan untuk mendukung daya tarik wisata sekaligus meningkatkan fasilitas yang ada, sehingga pengalaman wisatawan akan semakin baik di masa depan.

Mangrove Jembatan Merah di Desa Pasar Banggi, Rembang, menawarkan pengalaman wisata yang unik dan mendidik.

Dengan keindahan alam yang memikat dan konsep wisata konservasi mangrove, tempat ini tidak hanya menarik bagi para pecinta alam, tetapi juga bagi mereka yang tertarik pada fotografi dan kegiatan edukatif. Fasilitas yang nyaman serta biaya yang sangat terjangkau membuat wisata ini semakin layak menjadi salah satu destinasi favorit di Kabupaten Rembang.

Dukungan pemerintah melalui pengembangan infrastruktur juga memastikan bahwa wisata Mangrove Jembatan Merah akan terus berkembang dan semakin ramai dikunjungi.

Penulis: Alweebee

Editor: Anwar

Editor :

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru