MEMANGGIL.CO - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mendorong agar Dinas Perhubungan (Dishub) terus meningkatkan komunikasi dengan pemerintah daerah (Pemda) Bali terkait rencana peluncuran kapal cepat rute Banyuwangi–Denpasar.
Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi D DPRD Jatim, dr Agung Mulyono dikonfirmasi, Jumat (13/6/2025).
Baca juga: Gerakan Menanam Cabai Jadi Ikhtiar Pemkab Blora Kendalikan Inflasi
"Harus ada langkah proaktif dari Pak Kadishub Jatim segera melakukan komunikasi agar segera dijadwalkan lagi untuk diluncurkan," tegas dr. Agung yang juga ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim.
Agung Mulyono, menyampaikan bahwa penundaan kapal cepat ini kemungkinan besar disebabkan oleh belum tuntasnya sejumlah persiapan, terutama dalam hal koordinasi lintas daerah.
“Kapal cepat Banyuwangi–Denpasar ditunda, mungkin ada hal yang persiapannya belum selesai. Terutama kaitannya dengan komunikasi pihak sana,” ujar Agung Mulyono politisi asal Banyuwangi ini.
Anggota DPRD Jatim tiga periode itu menilai, keberadaan kapal cepat ini merupakan solusi strategis untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di jalur darat, khususnya dari Banyuwangi ke Ketapang.
Baca juga: Pembentukan Tim RKPDes 2025, Kades Nglanjuk Cepu: Disesuaikan Perbup Blora
“Ini solusi untuk mengatasi kemacetan. Banyuwangi–Ketapang macetnya luar biasa,” ujarnya.
Menurut dokter Agung, kapal cepat yang dirancang memiliki kapasitas 250 penumpang ini bisa memangkas waktu perjalanan secara signifikan.
“Responnya bagus. Kapasitasnya 250 orang. Mobil butuh waktu dari Ketapang ke Denpasar sekitar 4 jam. Kalau ini hanya 2,5 jam maka akan keren,” tambahnya.
Baca juga: Beberapa Daerah Coba Terapkan 5 Hari Belajar dalam Sepekan bagi Siswa, Blora Bagaimana?
Ia juga menegaskan pentingnya aspek keselamatan dan studi kelayakan sebelum peluncuran dilakukan. “Kapalnya harus mengacu kepada safety. Dan feasibility study-nya harus matang. Ini bukan gagal, mungkin hanya ditunda beberapa minggu,” tegasnya.
Rute laut Banyuwangi–Denpasar melalui kapal cepat digadang-gadang sebagai terobosan baru untuk mempercepat mobilitas antarwilayah dan mengurangi beban lalu lintas di jalur darat Jawa–Bali.
Editor : Ma'rifah Nugraha