Pabrik PT Pentawira di Blora Dikabarkan Bikin Mata Perih Warga Dukuh Kedungserut Jiken, Ini Kata Ketua RT

Ketua RT 07 RW 04 Dukuh Kedungserut, Desa Jiken, Selamet, ketika mengantarkan warganya melamar kerjaan ke pihak PT. Pentawira Agraha Sakti. (Memanggil.co/Ist)

MEMANGGIL.CO - Masih minimnya investor yang tertarik ingin berinvestasi masuk ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah, harus disikapi. Termasuk, harus juga membentengi yang sudah ada.

Salah satunya yakni perlunya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, beserta Forkopimda Blora membentengi atas munculnya kabar yang belum tentu benar untuk segera menindaklanjuti. Termasuk, turut membantu proses perizinan yang belum juga dirampungkan oleh pihak Dinas di Jawa Tengah.

Baca juga: Pejalan Kaki di Blora Tertemper KA Gumarang Saat Melintasi Petak Jalan Kapuan - Cepu

Bayangkan saja jika investor yang sudah masuk dan dibuat risih atau dipersulit, lalu menarik investasinya, maka tentunya pekerja lokal semakin banyak yang nganggur alias tidak kerja. Maka beban Pemkab Blora tentu kian bertambah.

Dukungan dari Ketua RT Dukuh Kedungserut Jiken

Salah satu investasi yang saat ini menjadi sorotan adalah pabrik kalsium milik PT. Pentawira Agraha Sakti di Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora. Pabrik ini sempat disorot usai ada sejumlah pihak yang menyoal persoalan perizinan yang diproses lama oleh pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

Baca juga: Bupati Arief Rohman Kedatangan Bule di Kantornya, Lanjut Diajak Jelajah Blora

Selain itu, juga disorot usai ada salah satu warga Dukuh Kedungserut RT 07 RW 04, Desa Jiken, yang mengeluhkan matanya perih akibat kena debu dari pabrik. Sebaliknya ketika persoalan ini muncul, Selamet selaku Ketua RT setempat justru menyatakan dukungannya.

"Saya mendukung pabrik PT. Pentawira," ungkapnya saat mengantarkan permohonan lamaran kerja kepada pihak pabrik, ditulis Memanggil.co pada Kamis (24/7/2025).

Baca juga: Ketika Pengawas dan Kepala Sekolah Dikumpulkan oleh Disdik Blora, Ada Apa?

Selamet berharap warganya Dukuh Kedungserut mendapatkan prioritas agar turut dilibatkan untuk ikut bekerja. Pihak pabrik setempat kemudian menyanggupinya.

"Tak sanggupi nunggu lowongan dulu," ujar Humas PT. Pentawira Agraha Sakti, Tari, kepada awak media ini.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru