Cari Pasir di Sungai, Warga Blora Temukan Fosil Tanduk Kerbau Purba yang Diduga Berusia 250 Ribu Tahun

Penampakan fosil tanduk kerbau purba berukuran jumbo diduga berusia ratusan ribu tahun. (Foto: Dok. Dinporabudpar Blora/Memanggil.co)

MEMANGGIL.CO - Warga Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menemukan fosil tanduk kerbau purba berukuran jumbo. Diperkirakan fosil tersebut sudah berusia ratusan ribu tahun.

Adanya temuan ini, Tim Teknis Bidang Kebudayaan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora segera bergerak cepat untuk melakukan langkah-langkah konservasi. Serta, melakukan dokumentasi yang diperlukan.

Baca juga: Kondisi Juru Parkir Pasar Sido Makmur Blora: Nganggur Sejak Ada E-Parkir

“Awalnya dari laporan warga yang menemukan fosil tanduk kerbau purba atau Bubalus Palaeokarabao dengan panjang 120 sentimeter dan lebar 24 sentimeter,” ungkap Pengelola Rumah Artefak sekaligus Petugas Pengelola Cagar Budaya Dinporabudpar Blora, Lukman Wijayanto, kepada awak media di Blora, ditulis Selasa (5/8/2025).

Penemuan fosil yang diduga berusia 250 ribu tahun ini menjadi bukti penting mengenak keberadaan fauna purba di wilayah Blora. Tetapi, juga membuka peluang penelitian lebih lanjut dalam memahami kondisi lingkungan, serta evolusi kehidupan pada masa pra sejarah di daerah tersebut.

Menurut Lukman, kali pertama fosil tanduk kerbau ini ditemukan oleh Ngadi (62) dan sejumlah warga Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban saat mencari pasir di sungai pada Selasa (29/7/2025) lalu.

“Mereka memang penggali pasir tradisional pakai cangkul. Saat mencangkul mereka menemukan itu. Jadi memang sangat kami hargai karena mereka bersedia melaporkan ke perangkat desa yang meneruskan ke Dinporabudpar,” jelasnya.

Setelah laporan diterima, kemudian pihaknya terjun ke lokasi di Dukuh Kedungpereng, Desa Gondel.

Lukman menjelaskan, di sana masih ditemukan fragmen-fragmen dan dari ekskavasi kecil yang dilakukan, berhasil menyelamatkan fragmen kranium atau tengkorak, kemudian ada rahangnya.

Baca juga: Cek Bantuan Kartu Jakarta Pintar Bulan Agustus 2025, Temukan Jawabannya di Sini

“Rahang dari kerbau purba. kemudian kami amankan di Rumah Artefak Blora,” jelasnya.

Saat ini, tanduk fosil masih disimpan di rumah warga, sementara tengkorak dan rahang telah diamankan ke Rumah Artefak Blora untuk pelestarian.

Menurut Lukman, karena itu terkait kebijakan penanganan kecagarbudayaan, dirinya menunggu arahan dan kebijakan dari pimpinan.

Ia menjelaskan, pihaknya bekerja sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, serta Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pelestarian Cagar Budaya Kabupaten Blora.

Baca juga: Cara Cek Penerima Bantuan Kartu Indonesia Pintar 2025

“Artinya memang tentu saja ada nilai-nilai penting, manfaat, dan sebagainya untuk dunia pendidikan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya seperti yang tercantum di undang-undang,” jelasnya.

Berdasarkan kontur dan tekstur tanah tempat fosil ditemukan, Lukman menduga masih banyak fosil besar lainnya yang tertanam utuh.

“Sementara kemarin kita identifikasi itu tanah itu jenisnya tanah tufan. Kalau di geologi itu namanya tanah tufan. Saat kita telaah di lapangan di lokasi temuannya itu, di titik temuan masih banyak fragmen yang utuh, salah satunya ini rahang kemudian kranium. Kemungkinan-kemungkinan masih banyak itu di situ,” terangnya.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru