Kala Petugas Berjibaku Bantu Warga 1 Dusun Terdampak Kebakaran Hebat Sumur Minyak Ilegal di Blora


Petugas ketika berada di lokasi kebakaran hebat sumur minyak ilegal di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. (Foto: BPBD Blora/Memanggil.co)

MEMANGGIL.CO - Petugas gabungan hingga 3 hari ini masih berjibaku memadamkan api yang membakar sumur ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sejak Minggu (17/8/2025) siang.

Semangat mereka berkecamuk dan menyeruak di hati, saat melihat kondisi warga 1 dusun mau tidak mau harus terpaksa mengungsi demi keselamatan mereka.

Baca juga:

Kebakaran sumur minyak yang belum legal itu hingga hari ini, Rabu (20/8/2025), kabar terbarunya belum dapat dipadamkan. Meski begitu, petugas tidak kenal lelah untuk terus berupaya dan berjuang menghentikan kobaran api dan asap yang membumbung tinggi.

Sehari semalam para petugas harus berkutat di sekitaran kobaran api. Mereka tak kenal lelah dan aksinya tentu patut diapresiasi, didukung, dan terus diberi semangat agar rasa lelah menjadi lillah.

Agung Tri salah satunya. Petugas dari Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Blora ini mengaku masih berada di lokasi sejak peristiwa kejadian kebakaran hebat dilaporkan.

Dirinya mandi pun belum tentu sempat, apalagi bertemu sanak famili tercintanya yang tinggal berdomisili di Kecamatan Cepu. Meski begitu, Agung Tri tetap mempertahankan semangatnya bersama petugas dari berbagai unsur lainnya.

"Saya bersama tim gabungan dari Damkar Satpol PP Blora, dari BPBD Blora, dari Pertamina EP Asset Cepu. Kemudian dari PPSDM Migas, dari kepolisian dan tentara sudah berada di lokasi sejak 17 Agustus 2025 siang saat terjadi musibah," kata Agung Tri, mengawali ceritanya.

Sadar upaya menanggulangi bencana adalah tanggung jawabnya, Agung Tri mengungkapkan kondisi dukanya para keluarga yang terdampak kebakaran hebat sumur ilegal di lokasi.

"Susahnya di sini keluarga 1 dusun mengungsi, keluarga tidak ada di rumah. 1 dusun sekitar 300 KK dengan 750 orang kondisinya mengungsi. Mereka takut dan trauma kembali ke rumah karena adanya kejadian ini," ungkapnya.

Baca juga:

Petugas yang belasan tahun menjadi honorer dan baru diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) belum lama ini, menyampaikan kesulitannya berada di lokasi.

Aksesnya dianggap sangat sulit dan cuaca tidak mendukung lantaran selama tiga hari ini turun hujan.

"Sangat sulit menuju lokasi, kemudian cuaca tidak bersahabat dan besarnya tekanan gas disertai dengan kobaran api yang membumbung tinggi," kata Agung Tri.

Menurutnya petugas BPBD Blora tidak ada rollingan atau bergantian. Jadi, mulai pertama sampai sekarang selalu standby di lokasi kebakaran.

Baca juga:

Agung Tri juga menyampaikan sukanya saat berada di lokasi yang terus membakar semangat bersama-sama dengan petugas lainnya.

"Senangnya di sini, Alhamdulillah dari semua tim gabungan itu kompak, setiap ada kendala kejadian atau apa-apa responnya cepat bersama," tandasnya.

Update terbaru mengenai kebakaran hebat sumur minyak ilegal di sana selain yang disebutkan tersebut, sebelumnya dikabarkan telah menewaskan 3 orang warga dan 2 orang termasuk balita dirawat dan dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Selain itu, sejumlah rumah yang ada di sana mengalami kerusakan berat alias parah dan ringan, serta sejumlah hewan ternak penduduk setempat banyak yang mati dan diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Editor :

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru