Lima Pemuda Dunia Mulai Petualangan Baru di Tanah Migas


Lima mahasiswa yang menerima beasiswa internasional yang digagas Pemerintah Indonesia. (Ist)

MEMANGGIL.CO – Suasana di Kampus PEM Akamigas terasa lebih hidup mulai Rabu, 22 Oktober 2025. Hari itu, kampus pendidikan tinggi migas yang berada di Cepu, Blora, ini kedatangan lima wajah baru dari berbagai belahan dunia.

Mereka bukan mahasiswa biasa, lima pemuda pemudi ini datang sebagai penerima The Indonesian AID Scholarship (TIAS), program beasiswa internasional yang digagas Pemerintah Indonesia.

Baca juga:

Kehadiran mereka menjadi warna baru di lingkungan kampus yang selama ini dikenal sebagai pusat pembelajaran energi dan migas.

Lima mahasiswa baru itu adalah Leonard Tua Beri dari Papua New Guinea yang menempuh Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas, Husna Anwar Ali Islam dari Kenya, satu-satunya perempuan, yang mengambil Program Studi Teknik Produksi Minyak dan Gas, Fahman Fahmy Ali Mohamed juga dari Kenya di program studi yang sama.

Luqman Farid Aboud dari Kenya di Teknik Mesin Kilang, serta Daniel Yves Maki dari Vanuatu di Teknik Instrumentasi Kilang.

Lima nama ini menandai babak baru dalam perjalanan PEM Akamigas sebagai institusi pendidikan yang tak hanya mencetak tenaga ahli nasional, tapi juga menjadi rumah bagi pembelajar dari berbagai negara sahabat.

Sambutan Hangat dari Direktur

Kehadiran mereka disambut langsung oleh Direktur PEM Akamigas, Erdila Indriani, di ruang rapat Rektorat lantai dua. Dalam suasana akrab dan penuh tawa, Erdila menyampaikan sambutan hangatnya.

"Selamat datang di Indonesia, terutama di PEM Akamigas. Selamat menjadi bagian dari kami. Mungkin akan banyak perbedaan dengan kondisi di negara masing-masing, namun kami di sini siap membantu dan tidak memberatkan kalian,” ujarnya dengan senyum bersahabat.

“Kalau misalnya ada Bapak Ibu dosen yang terkesan diam, bukan berarti tidak mau berinteraksi, mungkin hanya kurang percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggrisnya,” tambahnya disambut tawa ringan.

Baca juga:

Pernyataan itu menggambarkan atmosfer inklusif kampus yang berupaya menciptakan ruang belajar yang nyaman bagi siapa pun, dari mana pun.

Kesan Pertama yang Menggembirakan

Salah satu mahasiswa, Fahman Fahmy Ali Mohamed, mengaku terkesan dengan sambutan hangat yang diterimanya sejak hari pertama.

"Orang-orangnya ramah dan sangat menerima kami. Dormitory juga bagus. Sepertinya saya akan sangat menikmati belajar di sini,” ungkapnya dengan senyum lebar.

Fahman dan teman-temannya kini siap menjalani masa pendidikan selama empat tahun di PEM Akamigas.

Baca juga:

Mereka akan belajar, beradaptasi, dan berproses bersama mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, menciptakan suasana kampus yang semakin beragam dan dinamis.

Kampus Energi yang Semakin Mendunia

Langkah ini menjadi bukti bahwa PEM Akamigas terus membuka diri terhadap kolaborasi global di bidang energi dan pendidikan. Melalui program beasiswa TIAS, Indonesia tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga mempererat persahabatan antarnegara melalui semangat belajar dan kerja sama.

Kini, lorong-lorong kampus PEM Akamigas akan terdengar lebih berwarna, dengan aksen bahasa yang berbeda, tawa yang akrab, dan semangat baru yang menyatukan mimpi-mimpi lintas benua.

Editor :

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru