Paku Buwono XIV: Raja Gen Z yang Siap Menjaga Tradisi di Era Digital


Raja muda di era digital. Paku Buwono XIV (Foto: Embun)

Solo, MEMANGGIL.CO - Sejarah baru tercipta di Tanah Jawa. Setelah wafatnya Paku Buwono XIII pada 2 November 2025, tampuk kepemimpinan Keraton Kasunanan Surakarta kini resmi diteruskan oleh putranya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamangkunegoro, yang naik tahta sebagai Paku Buwono XIV, (9/11/25).

Menariknya, sang raja baru ini dikenal sebagai “Raja Gen Z pertama” di lingkungan keraton  sosok muda berusia 23 tahun yang tumbuh di tengah era digital, namun tetap teguh menjaga akar budaya leluhur.

Baca juga:

Lahir pada 26 September 2002, Paku Buwono XIV memiliki zodiak Libra, simbol keseimbangan — mungkin juga mencerminkan perannya sebagai jembatan antara tradisi dan modernitas. Ia merupakan putra mendiang Paku Buwono XIII, raja sebelumnya yang memimpin sejak 2004.

Dalam hal pendidikan, raja muda ini menempuh jalur akademik yang luar biasa:

SD Muhammadiyah 1 Surakarta, SMP & SMA di Semesta Bilingual Boarding School, Semarang, S1 Hukum di Universitas Diponegoro (UNDIP), S2 Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Gadjah Mada (UGM)

Kombinasi latar hukum dan sosial politik ini menjadi bekal penting baginya dalam memimpin Keraton di masa depan menghubungkan nilai-nilai adat dengan tantangan zaman modern.

Baca juga:

Sejak kecil, Paku Buwono XIV dikenal gemar mendaki gunung, bahkan pernah diajak menaiki Gunung Lawu sejak usia dua tahun. Selain itu, ia juga aktif dalam pelestarian budaya Jawa, salah satunya melalui seni tari dan wayang orang. Dalam beberapa pentas, ia pernah memerankan tokoh Gathotkaca, simbol ksatria yang gagah dan setia pada kebenaran.

Kegemarannya ini bukan sekadar hobi, melainkan bentuk nyata dedikasinya untuk menjaga kelestarian seni tradisi sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda melalui pendekatan yang lebih modern.

Sebagai pemimpin muda di era serba digital, Paku Buwono XIV diharapkan mampu menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, antara kebijaksanaan tradisi dan inovasi generasi kini.

Baca juga:

Dengan karakter yang rendah hati dan berwawasan luas, raja muda ini diyakini akan membawa napas baru bagi Keraton Surakarta — menjadikannya bukan hanya pusat kebudayaan Jawa, tetapi juga ruang dialog yang terbuka, kreatif, dan relevan di abad ke-21.

Langkah Paku Buwono XIV menandai babak baru bagi Keraton Surakarta tempat tradisi dan inovasi berjalan beriringan, dipimpin oleh seorang raja muda yang memahami dua dunia: budaya dan digital.

 

Editor :

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru