Advertisement

Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto: Kemarau 2023 Jadi Evaluasi Ketersediaan Air di Blora

MEMANGGIL.CO – Musim kemarau panjang tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Blora mesti melakukan evaluasi untuk ketersediaan air. Di  antaranya dengan mencari sebanyak mungkin tempat-tempat dimana terdapat sumber mata air.

“Ini menjadi evaluasi bagi Pemerintah Kabupaten Blora untuk membangun atau mencari sumber-sumber mata air sebanyak mungkin,” tegas Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto pada Memanggil.co, ditulis Senin (25/12/2023).

Politisi Partai Golkar ini menyebutkan, pada musim kemarau panjang dari Juli hingga November 2023, yang ketika itu juga ditambah dengan Elnino hampir semua mengalami kesulitan air, tak terkecuali Blora. Tetapi, kekeringan yang terjadi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Ya berbeda sekali. Ini kemarau panjang dimana banyak orang mengalami kekeringan, kesulitan air bersih dan sebagainya,” paparnya.

Musim Tanam Mundur

Siswanto kemudian mencontohkan soal pertanian di sejumlah tempat di Blora yang mengalami musim tanam mundur. Misalnya sampai bulan Desembar 2023 ini, para petani juga masih kesulitan untuk tanam padi.

Padahal, seperti diketahui Desember ini biasanya musim hujan curahnya relatif tinggi.

Advertisement

“Nyatanya sekarang ini, banyak petani yang terpaksa mengalami musim tanam mundur. Dari yang biasanya Oktober sudah tanam bibit padi, sekarang baru mulai,” paparnya.

Yang juga kini jadi persoalan, mereka petani yang tanam padi dimana dimulai dari wineh atau benih dan kemudian ditanam, ada yang kering. Tanamannya juga kering, sehingga itu menjadi salah satu kesulitan petani.

Menurut Siswanto, yang mesti digerakkan oleh Pemerintah Kabupaten Blora, adalah mencari tempat yang ada air berih.

“Pemerintah Kabupaten Blora, harusnya rajin mengangarkan sumber air bersih, mencari alternaif untuk sumber-sumber air bersih. Itu yang harus menjadi prioreitas sekarang ini,” imbuh Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blora ini.

Nyatanya, lanjut Siswanto, bahwa di Blora ini jika dilakukan pencarian banyak terdapat sumber mata air. Contohnya, di Tinapan, Kecamatan Todanan, ini sudah berdiri pabrik gula. Padahal sebelum dibangun, ada kecemasan yaitu akan kesulitan air.

“Nyatanya sumber mata airnya bagus,” imbuhnya.

Siswanto kemudian mencontohkan tempat lain. Misalnya yang ada di Kecamatan Jepon, Tempellemahbang kesulitan air.

Juga sekarang ini bisa digunakan untuk pabrik lintingan rokok. Juga di Pos Ngancar Pos, Dusun Karangtawang, Desa Tawangrejo Kecamatan Tunjungan, Blora juga ada perusahaan alas kaki, berdiri bagus.

“Jadi, tempat-tempat tersebut yang sebelumnya disebut kekurangan air, ternyata begitu dilakukan pencarian, juga diketemukan sumber mata air yang bagus. Jadi usaha ini perlu dioptimalkan,” tandas Siswanto.

Intinya, bahwa Pemerintah Kabupaten Blora, harus mencari sumber-sumber air lewat dinas terkait dan pengagarannya yang cukup.

“Itu yang mesti dilakukan,” papar Siswanto.

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *