MEMANGGIL.CO - Dalam menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan dan menarik di mata generasi muda, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki peluang strategis untuk berkembang dan menjadi kekuatan politik yang berpengaruh serta menjadi ruang pembentukan pemimpin masa depan.

Bukan tanpa alasan, PKB memiliki kekuatan utama pada jaringan kaderisasi yang solid melalui pesantren dan lembaga pendidikan berbasis Nahdlatul Ulama, tentu mampu menciptakan peluang srategis dan berkembang menjadi kekuatan politik yang berpengaruh serta menjadi ruang pembentukan pemimpin masa depan.

Hal iti disampaikan oleh Ketua DPW Garda Bangsa Jawa Tengah sekaligus anggota Komisi A DPRD Jateng dari PKB, Kholid Abdillah, saat dihubungi melalui sambungan telepon, di momentum Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa, yang digelar di JCC Jakarta, Rabu (23/07/2025) petang.

Ketua DPW Garda Bangsa Jateng, yang lebih akrab disapa Gus Kholid mengatakan bahwa, generasi muda merupakan tulang punggung masa depan bangsa dan memiliki peran penting dalam menentukan arah kemajuan suatu negara.

"PKB, sebagai partai yang berhaluan nasionalis-religius, yang memiliki jejaring kaderisasi yang solid melalui pesantren dan lembaga pendidikan berbasis Nahdlatul Ulama, akan menjadikan generasi muda sebagai agen perubahan (agent of change) yang memiliki semangat, wawasan, dan kemampuan untuk membangun negeri melalui pendidikan, inovasi, serta sikap cinta tanah air," ungkapnya.

Menurut Gus Kholid, pada jaringan kaderisasi yang solid melalui pesantren dan lembaga pendidikan berbasis Nahdlatul Ulama ini harus direvitalisasi dengan pendekatan modern yang melibatkan pengembangan kapasitas dalam manajemen pemerintahan, teknologi dan kebijakan publik.

Lebih lanjut Gus Kholid menyampaikan, generasi muda Indonesia saat ini adalah digital native yang tumbuh bersama perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Oleh karena itu, PKB harus mengadopsi pendekatan politik yang modern dan inklusif tanpa kehilangan akar nilai tradisionalnya.

“Penguatan media sosial dan platform digital menjadi keharusan agar PKB bisa berdialog langsung dengan kaum muda. Dan ini penting sebagai refleksi," lanjutnya.

Politikus muda yang lahir dari rahim pesanten ini melanjutkan, selain itu, PKB dinilai perlu mengembangkan program kaderisasi yang mengintegrasikan nilai keagamaan dan nasionalisme dengan isu-isu kontemporer, seperti ekonomi kreatif, kewirausahaan sosial, keberagaman, dan inklusivitas. Dengan demikian, PKB bisa menjadi partai yang benar-benar mewakili aspirasi anak muda.

"Dalam konteks bangsa yang menghadapi ketimpangan sosial, intoleransi, dan perubahan iklim, PKB berposisi sebagai partai yang mengusung semangat persatuan dan kebhinekaan," tandasnya.

HUT RI

Kholid Abdillah, yang juga pengurus PW GP Ansor Jateng ini menilai, partainya harus menjadi jembatan dialog antar kelompok masyarakat untuk menghadirkan solusi bersama yang pragmatis dan berorientasi jangka panjang.

“PKB bisa menjadi penggerak utama mengatasi polarisasi yang selama ini menghambat kemajuan bangsa,” katanya.

Dalam era globalisasi, lanjut Gus Kholid, keterlibatan PKB dalam jejaring politik internasional juga menjadi penting.

"Partai ini dinilai perlu membangun hubungan dengan partai politik, lembaga internasional dan organisasi masyarakat sipil global untuk transfer ilmu dan pengalaman, sekaligus membuka ruang kader muda memperoleh wawasan internasional yang penting bagi kepemimpinan masa depan," terangnya.

Selain itu, lanjut Gus Kholid, PKB juga telah dan terus membuka ruang partisipasi politik bagi generasi muda, perempuan, dan kelompok minoritas untuk memastikan keberagaman tercermin nyata dalam kepemimpinan partai.

Di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin Iskandar yang didukung ulama dan jaringan pesantren, PKB diyakini memiliki masa depan cerah untuk terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi bangsa.

“Kader-kader partai harus percaya diri, bergerak, dan berinovasi untuk kebaikan umat. Khidmah di jalur politik menemukan maknanya di PKB. Dengan demikian, PKB tidak hanya menjaga akar tradisi, tetapi juga siap menjadi katalisator perubahan positif yang dibutuhkan Indonesia di masa depan," pungkasnya