MEMANGGIL.CO – Pelajaran SMA Negeri I dan SMKN di Kecamatan Tambakboyo dibuat jijik hingga muntah ketika akan menyantap makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena muncul belatung hidup. Hal itu membuat DPRD Tuban gusar dan kecewa karena kualitas makanannya tak higienis.

“Sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim dan sebagai anggota DPRD Tuban tentunya kami sangat kecewa,” tegas Hj. Tri Astuti, Anggota DPRD Tuban, Selasa (15/07/2025).

DPRD Tuban menyebut pemberian menu MBG yang tidak layak konsumsi ini telah menodai program andalan Presiden Prabowo. Sebab, seharunya siswa memperoleh makanan dengan pemenuhan gizi yang seimbang tapi malah ditemukan belatung.

“Makanan yang seharusnya layak konsumsi dengan pemenuhan gizi yang seimbang harus ternodai dengan ditemukan belatung. Ini sangat mencederai tujuan dari program MBG ini,” ungkap H. Tri Astuti.

Menurutnya, makan bergizi gratis ini adalah program prioritas Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat terutama kelompok rentan dan berkontribusi pada pencegahan stunting. Oleh sebab itu, mitra atau penyedia Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah ditunjuk Badan Gizi Nasional ( BGN) harus benar-benar memastikan keselarasan tujuan program ini.

“Penyedia SPPG juga sangat bertanggung jawab atas kejadian ini (menu tak layak konsumen, red),” tambah anggota dewan empat periode itu.

Ia berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi di setiap penyedia SPPG atau dapur yang ada di Kabupaten Tuban. Sebab, program ini baru saja di luncurkan dan meminta penyedia melaksanakan program harus benar-benar mempersiapkan makanan yang berkualitas.

Termasuk, wakil rakyat itu menambah untuk penyedia atau dapur bisa memastikan makanan yang di produksi memenuhi standart gizi yang ditetapkan BGN. Serta memastikan makanan yang disajikan higienis dengan menerapkan standar sanitasi dan kebersihan yang ketat di dapur.

“Semuanya menjaga kebersihan dan keamanan pangan yaitu memastikan bahwa proses produksi makanan dilakukan secara higienis,” jelasnya.

Politisi Gerindra itu membeberkan proses higienis ini mulai dari kebersihan bahan baku, dapur, peralatan, pengelolaan makanan hingga petugasnya. Hal itu bertujuan untuk mencegah kontaminasi bakteri, program berjalan lancar, dan menjaga keamanan pangan bagi penerima manfaat.

“Tidak kalah pentingnya mematuhi SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah ditetapkan dalam proses produksi dan distribusi,” terang mantan Ketua DPD Partai Gerindra Tuban dua periode itu.

Pemberitaan sebelumnya, pelajaran di SMA Negeri I dan SMK Tambakboyo dibuat jijik dengan munculnya ulat atau belatung hidup di porsi makanan bergizi gratis (MBG). Bahkan, sejumlah siswa juga muntah melihat kualitas makanan tersebut.

Temuan belatung dalam menu MBG yang diduga basi itu viral di media sosial dan grup WhatsApp, pada Selasa (15/07/2025). Hal itu setelah sejumlah pelajar mengabadikan momen yang kurang mengenakan dari program unggulan Presiden Prabowo itu.

Pihak sekolah dan penyedia Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah setempat itu ketika dikonfirmasi kompak untuk tutup mulut. Namun begitu, Camat Tambakboyo Ari Wibowo, membenarkan video yang tengah viral di media sosial. Ia menyampaikan peristiwa itu terjadi pada hari Senin 14 Juli 2025.