BPJS Kesehatan Tingkatkan Pelayanan JKN Dengan AI

MEMANGGIL.CO – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menerapkan teknologi Artificial Intellegence (AI) sebagai upaya peningkatan layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Demikian disampaikan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati saat menghadiri The 17th ISSA International Conference on Information and Communication Technology in Social Security (ICT 2024), di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/3/2024).

“Saat ini BPJS Kesehatan telah memanfaatkan teknologi dalam penyelenggaraan Program JKN. Langkah tersebut diambil untuk membuka akses layanan bagi peserta JKN saat ingin mendapatkan pelayanan baik di kantor cabang maupun di fasilitas kesehatan,” katanya sebagaimana dilansir dari Antara.

Menurut dia, perkembangan teknologi telah menjanjikan meningkatkan efisiensi operasional, khususnya bagi penyelenggara jaminan sosial kesehatan. Pemanfaatan teknologi AI bisa membawa manfaat dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.

“Di sisi pelayanan, BPJS Kesehatan lebih dulu telah memanfaatkan teknologi dalam memberikan layanan bagi peserta. Optimalisasi Aplikasi Mobile JKN misalnya, adanya fitur baru seperti telekonsultasi, skrining riwayat kesehatan, antrean online hingga fitur i-Care JKN, diyakini mampu menjadi solusi atas pelayanan yang diakses peserta,” ucapnya.

BPJS Kesehatan juga memiliki layanan administrasi non-tatap muka berbasis digital, antara lain melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Asisstant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165.

“Berbagi inovasi yang dihadirkan berdasarkan customer journey. Ini kami lihat bagaimana inovasi yang kami hadirkan bisa mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat,” imbuh Lily.

Di sisi internal, Lily menyebut BPJS Kesehatan ikut memanfaatkan teknologi untuk menyimpan dan berbagai informasi regulasi. Saat ini fitur tersebut digunakan pada aplikasi regulasi yang memudahkan pengguna dalam mencari kebutuhan produk regulasi berdasarkan kata kunci.

Meskipun begitu, lanjut Lily, penerapan teknologi AI juga menimbulkan beberapa tantangan, antara lain kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli. BPJS Kesehatan telah memulai langkah-langkah untuk mengatasi tantangan melalui program pelatihan bagi Duta BPJS Kesehatan, kolaborasi dengan lembaga pendidikan, dan menggandeng konsultan eksternal, untuk mendapatkan wawasan baru.

“Tantangan lainnya adalah pemahaman yang terbatas tentang AI di kalangan stakeholder. Untuk mengatasi masalah ini, BPJS Kesehatan secara aktif melakukan sosialisasi terhadap seluruh stakeholder, termasuk bagi lembaga pendidikan,” tandas petinggi perusahaan pelat merah itu.

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin
Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *