
MEMANGGIL.CO – Program “1 Desa, 1 Mobil Siaga” yang diusung oleh calon Bupati Rembang, Vivit Umam, tengah menjadi sorotan setelah mendapat kritik dari seorang pengguna media sosial bernama Fitri Rahmawati. Melalui akun Info Seputar Rembang – ISR News, Fitri mempertanyakan relevansi program tersebut dan menilai bahwa mayoritas desa di Rembang sudah memiliki mobil siaga.
Dalam unggahannya, Fitri menyebut bahwa program ini sangat tidak perlu karena hanya akan menguras anggaran daerah. Selain itu, kondisi keuangan Kabupaten Rembang yang disebut mengalami defisit dalam dua tahun terakhir menjadi poin utama dalam kritik tersebut. Fitri memaparkan data bahwa APBD Rembang defisit Rp 171 miliar pada 2023 dan Rp 90 miliar pada 2024, sehingga mempertanyakan dari mana dana Rp 44,1 miliar akan diambil untuk merealisasikan program mobil siaga.
Menurut perhitungannya, dengan 294 desa dan kelurahan di Rembang serta estimasi harga mobil bekas Rp 150 juta per unit, total anggaran yang diperlukan untuk program ini mencapai Rp 44,1 miliar. Kritik tajam ini disertai dengan tuduhan bahwa calon Bupati Vivit Umam telah “membohongi masyarakat” dengan program yang dianggap tidak realistis.
Publik pun menantikan tanggapan resmi dari kubu Vivit Umam terkait sumber pendanaan dan realisasi dari program ini. Sementara itu, diskusi mengenai program ini terus bergulir, baik di media sosial maupun di masyarakat, terutama terkait kelayakan dan kebutuhan program tersebut di tengah kondisi keuangan yang sulit.
Kritikan Fitri Rahmawati ini semakin menambah tekanan bagi calon pemimpin daerah untuk menjelaskan secara rinci visi misi mereka, terutama terkait penggunaan anggaran dan prioritas program yang akan dijalankan.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar