
MEMANGGIL.CO – Bentrokan antara organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2024) sore.
Insiden ini menyebabkan sejumlah anggota dari kedua belah pihak mengalami luka-luka, dengan beberapa di antaranya mengalami cedera parah.
Diketahui, bentrok berdarah ini terjadi di dua lokasi, yaitu di perempatan Karangjati Blora, tepatnya di depan markas Pemuda Pancasila, dan di Jalan Raya Ngawen-Kunduran, Desa Klokah, Kecamatan Kunduran.
Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, beberapa anggota GRIB Jaya dan Pemuda Pancasila dilaporkan terluka, dengan beberapa korban terlihat berlumuran darah. Selain itu, sebuah mobil bertuliskan “Pemuda Pancasila” juga mengalami kerusakan parah akibat peristiwa ini.
Duduk Perkara Bentrok Antara GRIB Jaya dan Pemuda Pancasila
Sebelum bentrokan terjadi, ratusan anggota GRIB Jaya dari berbagai daerah di Jawa Tengah berkumpul di Alun-alun Blora dan kemudian menuju markas Polres Blora untuk melaporkan Ketua Pemuda Pancasila Blora, Munaji.
Insiden ini dipicu oleh kedatangan ormas Pemuda Pancasila pada hari sebelumnya, yang menggeruduk markas GRIB Jaya di Kecamatan Ngawen, Blora.
Pemuda Pancasila Menolak Kehadiran GRIB Jaya
Munaji menegaskan bahwa Pemuda Pancasila menolak kehadiran GRIB Jaya di Blora, menganggap ormas tersebut ilegal dan meresahkan masyarakat.
“Saya tidak suka dengan keberadaan GRIB di Blora. Jika mereka tetap ada, kami akan berurusan dengan mereka,” ujar Munaji.
Ia juga menekankan bahwa GRIB Jaya tidak memiliki izin yang sah untuk beroperasi di Blora. “Kalau mau jadi organisasi, legalitasnya harus jelas, jangan cuma mencari keuntungan pribadi,” tambahnya.
GRIB Jaya Heran Mengapa Anda Penolakan
Di sisi lain, Ketua GRIB Jaya Blora, Sugiyanto, membantah tuduhan ilegalitas yang dialamatkan pada organisasinya. Menurutnya, GRIB Jaya sudah memiliki izin resmi dan telah diakui secara nasional.
“Organisasi ini sudah legal dan memiliki sekitar 750 anggota di Blora,” ujarnya.
Sugiyanto mengaku heran dengan penolakan Pemuda Pancasila terhadap kehadiran GRIB Jaya di Blora dan menegaskan bahwa anggotanya tidak akan terpancing untuk merespon provokasi yang terjadi.
Sugiyanto juga menjelaskan bahwa GRIB Jaya baru hadir di Blora sekitar tiga bulan terakhir dan merasa tidak ada dasar yang jelas untuk membubarkan organisasinya. “Semua legalitas kami sudah lengkap dan resmi,” katanya.