Advertisement

Tim Kesehatan Petakan Wilayah Reseptif Malaria di Jepara

MEMANGGIL.CO – Tim kesehatan gabungan memetakan luas wilayah reseptif malaria atau daerah yang rentan penularan karena masih ditemukan nyamuk anopheles. Pemetaan wilayan ini sebagai upaya kewaspadaan dini masyarakat atas penularan malaria.

Pemetaan wilayah malaria atas kerjasama dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yigyakarta, Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Puskesmas Bangsri dan Puskesmas Mlonggo, yang dilakukan pada 31 Juli hingga 11 Agustus 2023.

Sedangkan lokasi kegiatan berada di Desa Kepuk, Kecamatan Bangsri dan Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo. Pemilihan lokus berdasarkan kasus malaria (impor) terakhir.

Mengutip di laman bbtkljogja 21-Agustus 2023, menyebutkan, kegiatan dilakukan dengan dua tahap. Yaitu survei larva dan survei nyamuk. Survei larva dilakukan selama tiga hari di tiap lokasi dengan pencarian larva anopheles di beberapa perindukan potensial.

Kemudian survei larva dilakukan observasi rumah, dan wawancara masyarakat selama tiga hari di lokasi. Survei nyamuk dewasa dilakukan selama dua hari di lokasi lokus dengan metode human landing collection HL) dan resting collection (RC) di tiga rumah. Yaitu di dalam, di luar rumah, dan kandang ternak.

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Desa Kepuk Kecamatan Bangsri dan Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo merupakan daerah reseptif malaria dengan indeks habitat 7% dan 10,67%.

Advertisement

Sedangkan jenis habitat larva di Desa Kepuk adalah sawah Dusun Sawahan, sungai kecil (kalen) Njamak Donorejo, air genangan, aliran Bendungan 2 Winong, dan Sungai Siputat Sawahan.

Jenis habitat larva di Desa Jambu adalah sawah, cekungan sungai, cekungan bendungan Sungai Sinangggul, genangan sawah di pesisir pantai, dan hutan bakau.

Spesies nyamuk dewasa yang ditangkap di Desa Kepuk adalah An. aconitus, An. Vagus dan An.maculatus. Hasil penangkapan nyamuk di Desa Jambu ditemukan spesies An. barbirostris, An. vagus, An. subpictus.

Hasil observasi rumah menunjukkan sebagian besar rumah memiliki ketahanan rendah terhadap gangguan nyamuk. Hasil wawancara responden sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang mengenai penyakit malaria dan beberapa memiliki kebiasaan keluar malam yang rentan terhadap gigitan nyamuk.

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *