Direktur Biro Umroh Bawa Kabur 4 Miliar, Ratusan Calon Jemaah Gagal Terbang

Ratusan calon Jemaah umroh gagal berangkat mendesak uang mereka segera dikembalikan. Yang dibawa kabur Direktur dan CEO Goldy Mixalmina Kudus. (ist)

MEMANGGIL.CO - Gara-gara uang setoran miliaran Rupiah dibawa kabur oleh pemilik Biro Umroh dan Haji Khusus, Goldy Mixalmina Kudus, Jawa Tengah, ratusan calon Jemaah haji gagal berangkat untuk beribadah umroh.

Karena merasa tertipu, ratusan warga dari berbagai daerah menuntut kejelasan nasib dan mendesak uang mereka segera dikembalikan. Direktur sekaligus CEO Goldy Mixalmina, HM Zyuhal Laila Nova, diduga kabur membawa uang 192 orang calon Jemaah umroh dari berbagai daerah.

Baca juga: Sekolah Jadi Rumah Kedua, Bupati Kudus Minta Stop Perundungan

Sang pemilik biro umroh yang beralamat di Jalan Kyai Telingsing No.44, Desa Demangan, Kecamatan Kota Kudus ini, menilap uang calon jemaah dengan totalnya senilai lebih Rp 4 miliar. Tragisnya lagi, keberadaan Zyuhal tidak diketahui hingga kini.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan mediasi ratusan calon jemaah dengan pihak orang tua Direktur PT. Goldy Mixalmina, HM Zyuhal Laila Nova, di Kafe Upnormal Kudus, Rabu petang (21/2/2024).  Dalam pertemuan tersebut, sejumlah polisi dari Polsek Kota Kudus tampak berjaga di lokasi.

Dari pantauan di lokasi, ratusan korban tampak penuh emosional saat menyampaikan kegelisahan mereka karena gagal diberangkatkan ke tanah suci untuk beribadah umroh. Bahkan seorang calon jamaah sempat menangis hingga pingsan, lantaran tak kunjung mendapatkan solusi dari penjelasan yang disampaikan orang tua dan istri HM. HM Zyuhal Laila Nova sang pemilik biro umroh.

Kecurigaan ratusan calon jemaah umroh itu muncul, ketika biro perjalanan tersebut tak kunjung memberangkatkan mereka sesuai jadwal yang telah ditentukan. Mereka pun sempat menggelar beberapa kali mediasi, dengan harapan mendapatkan solusi dan segera diberangkatkan umroh.

Dian Vina, salah satu calon jemaah umroh asal Kudus mengaku, ia bersama 8 orang keluarganya rencananya ingin menunaikan ibadah umroh melalui biro perjalanan tersebut.

Tergiur dengan promo yang ditawarkan biro tersebut pada Agustus 2023 lalu, Dian pun langsung membayar lunas biaya perjalanan umroh bersama satu keluarganya.

Waktu itu (Agustus 2023) langsung saya bayar lunas semua, totalnya 210 juta rupiah, lunas, ucap Dian di sela-sela mediasi dengan keluarga Zyuhal di salah satu cafe di Kudus.

Sebelumnya ia bersama keluarganya dijanjikan akan berangkat umroh pada 18 Februari 2024. Namun hingga Rabu (21/2/2024), Dian tidak mendapat kejelasan kapan akan berangkat umroh.

[caption id="attachment_15707" align="aligncenter" width="1600"] Pertemuan mediasi diwarnai emosional dan kegelisahan hingga seorang calon jemaah pingsan. (ist)[/caption]

Bahkan dalam mediasi dengan pihak keluarga Zyuhal, orang-orang terdekat dari pemilik biro itu pun tidak memberikan solusi apapun. Ia menuding pihak keluarga Zyuhal justru angkat tangan dan terkesan tidak bertanggungjawab atas permasalahan yang muncul.

Karena tidak ada kejelasan tentang nasibnya, Dian bersama ratusan calon jemaah umroh meminta agar uang yang telah dibayarkan untuk beribadah umroh segera dikembalikan.

Kami mau uang kembali, kami tidak percaya lagi dengan biro itu. Saya dan keluarga saya merasa ditipu dan dirugikan oleh pihak biro tersebut, terangnya.

Baca juga: Pekerja Rokok Kudus Usulkan Kenaikan Upah Sektoral 13 Persen untuk 2025

Kegelisahan yang sama juga diungkapkan Syamsiyah (56). Perempuan asal Desa Pesagi, Kecamatan Kayen Pati ini, mengaku ada 19 orang yang meminta penjelasan darinya tentang waktu pemberangkatan umroh.

Meskipun dia tidak ikut membayar biaya umroh ke biro, namun Syamsiyah adalah orang yang dipercaya para tetangganya untuk membantu rencana keberangkatan umroh mereka.

Sebagai pihak ketiga yang menjembatani antara pihak biro dengan 19 calon Jemaah asal Pati, Syamsiyah sering ditanya kapan waktu pemberangkatan. Intens berkomunikasi dengan Zyuhal sebelumnya, pada tanggal 14 Februari Syamsiyah menemani 19 calon jemaah mengikuti manasik umroh dengan biro tersebut.

Dijanjikan berangkat pada 19 Februari 2024, namun ternyata tidak jadi diberangkatkan hingga saat ini. Saat itu pula, tiba-tiba Zyuhal tidak bisa dihubungi. Bahkan janji mengirimkan koper para jemaah juga tidak ada.

19 jemaah ini menuntut uang dari saya untuk dikembalikan. Dari mana saya dapatkan uang 400 juta rupiah lebih itu? Saya hanya mengantarkan, mereka (calon jemaah umroh) sendiri yang langsung mengirimkan uang ke Lyla (Zyuhal), ada BRI dan Mandiri, katanya.

Syamsiyah sangat berharap, Zyuhal segera kembali kepada keluarganya. Selain itu, ia harus bertanggungjawab atas masalah yang terjadi saat ini.

Lyla, tolong kembali, saya tidak lapor polisi, tolong kembalikan uang kami, katanya dengan nada memelas.

Baca juga: Seorang Mahasiswi Ditangkap, Usai Jual Video Asusila Secara Daring

Dalam kesempatan yang sama, Haji Huda selaku ayah dari Zyuhal menegaskan bahwa ia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang permasalahan anaknya tersebut.

Sebagai orang tua, Huda hanya berusaha menghormati orang-orang (calon Jemaah umroh) yang meminta penjelasan tentang permasalahan yang menyangkut anak tersebut.

Saya gak tahu apa-apa, saya orang tuanya, saya gak tahu permasalahannya, ucapnya singkat kepada para wartawan saat berjalan meninggalkan ruang mediasi.

Huda mengaku terakhir berkomunikasi dengan Zyuhal pada Rabu (14/2/2024) saat manasik umroh. Setelah itu, ia tidak tahu-menahu keberadaan anaknya.

Namun saat ditanya terkait solusi apa yang bisa diberikan untuk para calon jemaah umroh yang merasa dirugikan, Huda pun menjawab tidak tahu apa-apa.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Kudus melalui Kapolsek Kota Kudus, Iptu Subkhan mengaku siap memfasilitasi dan mendampingi jika ratusan calon Jemaah umroh ingin melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru