MEMANGGIL.CO - Peristiwa kebakaran sumur minyak kembali terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kali ini, kebakaran melanda sebuah sumur minyak di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, tepat saat peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, Minggu (17/8/2025).
Kejadian tragis tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Salah satu warga yang tak ingin disebut namanya menyebutkan, api tiba-tiba menyala saat ada aktivitas pengambilan minyak di area pembuangan air.
Baca juga: Bertambah 1 Lagi, Korban Tewas Kebakaran Hebat Sumur Minyak Ilegal di Gandu Blora Jadi 2 Orang
“Ada korbane mas waktu kegiatan nyiduki di pembuangan air tiba-tiba meledak belum sempat lari sudah terkepung api. Orang lain gak berani ngambil karena api langsung membesar. Dan ada yang luka namanya Sukrin Penceng dilarikan ke rumah sakit. Yang korban meninggal belum diketahui sampai saat ini,” paparnya.
Informasi sementara menyebutkan, satu orang meninggal dunia dan satu korban lainnya mengalami luka bakar dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Raman, Legal PT Pentawira Agraha Sakti, menanggapi insiden ini dan menyoroti pentingnya penertiban kegiatan maupun legalitas pengelolaan sumur minyak di wilayah tersebut.
Baca juga: BPBD Blora Update Soal Kebakaran Hebat Sumur Minyak di Gandu Bogorejo, 1 Tewas dan 6 Orang Dirawat
"Tanggapannya ya itu harus dibenahi kegiatannya dan legalitasnya," jelas Raman saat dimintai keterangan.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada yang berani menolong saat api membesar. Karena itu, menurutnya, pihak keluarga maupun pengelola harus bertanggung jawab dan mengusut tuntas kejadian tersebut.
Baca juga: Detik-Detik Sumur Minyak Ilegal di Gandu Blora Kebakaran Hebat hingga Makan Korban
"Kalau korban katanya ada tapi orang lain gak berani menolong karena api sudah besar. Untuk konsekuensinya iya harus diusut dari pihak keluarga atau pihak yang mengelolanya," katanya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang maupun otoritas terkait mengenai penyebab pasti kebakaran. Proses identifikasi korban meninggal pun masih dilakukan.
Editor : Ma'rifah Nugraha