Rembang, MEMANGGIL.CO - Warga Dusun Ngotoko, Desa Pasedan, Kecamatan Bulu, kini bisa tersenyum lega. Jalan utama menuju dusun mereka yang selama ini sulit dilalui akhirnya selesai dibangun melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung ke-126.
Program yang berlangsung sejak 8 Oktober 2025 itu resmi ditutup pada Kamis (6/11). Acara penutupan ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan berita acara oleh Dandim 0720/Rembang, Letkol Arm Winner Fradana Dieng, bersama Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ di Lapangan Desa Pasedan.
Baca juga: Waspada!, Kasus ISPA di Blora Melonjak
Dalam sambutannya, Letkol Winner menyampaikan bahwa seluruh target kegiatan fisik TMMD telah rampung 100 persen. Pekerjaan yang dilakukan meliputi rabat jalan sepanjang 1.135 meter dengan lebar 1,6 meter dan tinggi 0,16 meter, plat beton sepanjang 4 meter, serta talud jalan sepanjang 13 meter.
"Dengan terbukanya akses ke Dusun Ngotoko ini, diharapkan bisa membawa pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Anak-anak juga akan lebih mudah ke sekolah, begitu pula akses ke layanan kesehatan,” ujar Dandim Winner.
Program TMMD kali ini digarap melalui kolaborasi anggaran sebesar Rp 539 juta, yang bersumber dari APBD Kabupaten Rembang sebesar Rp 300 juta dan APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 239,26 juta.
Selain pembangunan fisik, TMMD juga menyentuh kegiatan nonfisik seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, kesadaran hukum, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Meski hasilnya memuaskan, pelaksanaan TMMD tahun ini bukan tanpa kendala. Cuaca ekstrem di bulan Oktober sempat menghambat proses pengecoran jalan.
"Ngecor itu musuhnya hujan. Kadang juga ada hajatan warga, jadi pekerjaan kita tunda dulu. Karena ini untuk masyarakat, ya tentu kita utamakan kepentingan mereka,” tutur Winner sambil tersenyum.
Dusun Ngotoko sendiri bukan wilayah baru bagi program TMMD. Pada tahun 2018, lokasi ini juga pernah menjadi sasaran TMMD Reguler ke-103. Namun, kali ini hasilnya jauh lebih signifikan. Tanjakan ekstrem di Gunung Gudér kini diturunkan 2,5 meter sepanjang 30 meter, sementara lebar jalan diperluas dari 3 meter menjadi 5 meter. Tebing di sekitar jalan pun dirapikan agar tidak rawan longsor.
Baca juga: Pohon Trembesi Raksasa Tumbang di Taman Seribu Lampu Cepu Blora
Perubahan lain yang tak kalah penting, izin jalan menuju Dusun Ngotoko kini bersifat permanen. Jika sebelumnya izin Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) harus diperpanjang setiap dua tahun, kini statusnya sudah ditetapkan secara permanen berkat kerja sama antara Devren Jateng Salatiga, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, serta Balai Kehutanan Yogyakarta.
Kini, masyarakat Dusun Ngotoko benar-benar merasakan hasil nyata dari kerja gotong royong antara TNI, pemerintah daerah, dan warga. Jalan yang dulu sulit dilewati kini berubah menjadi akses utama menuju kesejahteraan baru.
"TMMD bukan hanya membangun jalan, tapi juga membangun semangat kebersamaan,” pungkas Letkol Arm Winner Fradana Dieng.
Editor : Abdul Rohman