Blora, MEMANGGIL.CO - Satreskrim Polres Blora merilis evaluasi kinerja akhir tahun 2025 dengan capaian signifikan. Satuan Korps Bhayangkara sekaligus menyingkap sederet kasus yang masih menggantung.
Kasatreskrim Polres Blora, AKP Zaenul Arifin, menyebut satuannya membukukan 82 persen penyelesaian perkara dari total 190 tindak pidana yang ditangani tahun ini.
Baca juga: 35 Persen Kasus Curanmor Belum Terungkap, Jadi PR Satreskrim Polres Blora Tahun 2026
“Jumlah tindak pidana 190 kasus dengan penyelesaian 155 kasus,” ujarnya pada Memanggil.co, Selasa (9/12/2025).
Artinya masih ada 35 perkara yang belum tuntas. Meski demikian, pucuk pimpinan Satreskrim Polres Blora yang akrab disapa Arifin ini menilai bahwa persentase tersebut tetap menunjukkan kinerja penegakan hukum yang berada dalam kategori baik.
Melihat jenis kasus menonjol, tampak kontras besar antara satu kategori dengan yang lain. Sejumlah tindak pidana berat justru mencatat penyelesaian sempurna.
“2 kasus pembunuhan terungkap,” terang Arifin.
Sembilan kasus pencurian dan tujuh perkara pencabulan juga tuntas seluruhnya. Bahkan 13 kasus pengeroyokan yang sempat merebak sepanjang 2025 diselesaikan 100 persen.
Namun capaian itu tidak sepenuhnya mulus. Pada perkara penggelapan, dari 31 kasus hanya 30 yang berhasil diungkap. Satu kasus tersisa menjadi catatan mengenai kompleksitas modus serta hambatan dalam proses penyidikan.
Baca juga: Polres Blora Akui Masih Berbenah Tangani Kasus Perempuan dan Anak
Tantangan terbesar muncul pada pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Dari 66 kasus yang masuk, penyidik baru mengungkap 47 perkara.
“Pencapaiannya 72 persen,” tegas Arifin.
Curanmor Jadi Titik Lemah
Tuntasnya kasus-kasus berat dengan masih banyaknya curanmor yang belum terungkap memperlihatkan disparitas tantangan di lapangan. Penuntasan pembunuhan dan pencabulan menunjukkan ketajaman penyidik dalam menangani perkara sensitif yang memicu keresahan publik.
Baca juga: Di Balik Angka Kriminalitas 2025, Ini 2 Kasus Paling Menguji Polisi Blora
Sebaliknya, puluhan curanmor yang belum terselesaikan menjadi alarm bahwa kejahatan jalanan masih mengintai dan membutuhkan strategi penanganan yang lebih agresif, adaptif, dan berbasis deteksi dini.
Refleksi kinerja ini menjadi cermin memasuki 2026, bahwa di balik statistik penyelesaian perkara, ada rasa aman masyarakat yang terus dipertaruhkan.
Satreskrim Polres Blora boleh mencatat prestasi, namun publik menunggu konsistensi penegakan hukum serta kemampuan menutup celah kriminalitas yang terus berkembang. Tahun berganti, tantangan keamanan tetap tak pernah berhenti.
Editor : Ahmad Adirin