Blora, MEMANGGIL.CO - Kabupaten Blora tidak hanya dikenal dengan kekayaan budaya dan alamnya, tetapi juga sebagai daerah asal Suku Samin atau yang dikenal dengan sebutan Sedulur Sikep. Komunitas adat ini tumbuh dan berkembang di wilayah pedalaman Blora, dengan ajaran hidup yang menekankan kejujuran, kesederhanaan, serta keharmonisan dengan alam.(24/12/2025)
Suku Samin berawal dari ajaran Samin Surosentiko, tokoh yang lahir di Blora pada tahun 1859. Pada masa kolonial Belanda, Samin Surosentiko menyebarkan ajaran yang dikenal sebagai Saminisme, yaitu bentuk perlawanan tanpa kekerasan terhadap penjajahan. Perlawanan tersebut dilakukan secara damai, antara lain dengan menolak membayar pajak dan tidak mematuhi kebijakan kolonial yang dianggap merugikan rakyat.
Dalam buku Saminisme karya Budi Santoso, dijelaskan bahwa masyarakat Samin menolak penindasan bukan melalui kekerasan, melainkan dengan sikap pasif, jujur, dan konsisten terhadap nilai-nilai yang mereka yakini. Prinsip “sami” yang berarti “sama” menjadi dasar pandangan hidup mereka, bahwa semua manusia memiliki kedudukan yang setara.
Secara keseharian, masyarakat Samin dikenal dengan perilaku hidup sederhana, jujur, dan terbuka. Mereka menggunakan bahasa Jawa ngoko alus dalam komunikasi sehari-hari serta memegang teguh prinsip tidak mencuri, tidak berbohong, tidak memfitnah, dan tidak serakah. Kepercayaan yang dianut dikenal sebagai Agama Adam, dengan ritual sembahyang yang dilakukan pada waktu pagi dan senja.
Mayoritas masyarakat Samin bermata pencaharian sebagai petani dan hidup berdampingan dengan alam. Mereka memandang alam sebagai “ibu” yang harus dihormati dan dijaga, sehingga pemanfaatan hasil alam dilakukan secara bijak dan seperlunya.
Seiring perkembangan zaman, komunitas Samin menunjukkan keterbukaan terhadap modernisasi. Pendidikan dan teknologi modern diterima sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang mereka pegang. Keterbukaan ini membantu peningkatan kesejahteraan, khususnya dalam sektor pertanian dan ekonomi masyarakat.
Saat ini, beberapa wilayah permukiman Suku Samin, seperti Klopoduwur di Kecamatan Banjarejo, Blora, berkembang menjadi wisata budaya. Pengunjung dapat melihat langsung kehidupan masyarakat Samin, nilai-nilai sosial yang dijaga, serta berbagai aktivitas budaya seperti dolanan anak tradisional.
Keberadaan Suku Samin tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Blora, tetapi juga merupakan warisan budaya yang terus hidup dan relevan hingga saat ini. Nilai kejujuran, kesederhanaan, dan gotong royong yang dijunjung tinggi oleh Sedulur Sikep menjadi cerminan kearifan lokal yang patut dilestarikan.
Editor : B. Wibowo