MEMANGGIL.CO - Di tengah tekanan hidup modern yang kian kompleks, filsafat kuno Stoikisme kembali mendapat tempat di hati masyarakat, terutama generasi muda. Ajaran yang menekankan pengendalian diri, ketenangan batin, dan kebijaksanaan dalam menghadapi realitas ini dinilai relevan untuk menjawab kegelisahan zaman.
Stoikisme berasal dari Yunani Kuno dan berkembang pesat pada era Romawi. Tokoh-tokohnya antara lain Zeno of Citium sebagai pendiri aliran ini, serta filsuf Romawi seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Mereka mengajarkan bahwa manusia tidak sepenuhnya bisa mengendalikan peristiwa, tetapi selalu bisa mengendalikan cara berpikir dan meresponsnya.
Baca juga: Mengenal Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam UIN Imam Bonjol, Yuk!
Dalam ajaran Stoikisme, kebahagiaan tidak bergantung pada kekayaan, popularitas, atau pujian, melainkan pada kebajikan dan kejernihan akal. Prinsip utama stoik adalah membedakan hal-hal yang berada dalam kendali manusia dan hal-hal yang berada di luar kendali. Fokus diarahkan pada sikap batin, bukan pada keadaan eksternal.
Baca juga: Melihat Perahu Kuno di Punjulharjo Lasem, Harta Karun Budaya Asia Tenggara yang Paling Lengkap
Popularitas Stoikisme saat ini terlihat dari maraknya diskusi filsafat di media sosial, podcast, hingga buku-buku reflektif yang mengadaptasi ajaran stoik ke dalam bahasa modern. Banyak kalangan menilai Stoikisme membantu mereka menghadapi kegagalan, kritik, kehilangan, hingga ketidakpastian hidup tanpa larut dalam emosi berlebihan.
Pengamat budaya menilai kebangkitan Stoikisme juga berkaitan dengan kejenuhan masyarakat terhadap budaya serba instan dan pencitraan. Di tengah hiruk-pikuk dunia digital, Stoikisme menawarkan sikap hidup yang lebih jujur, sederhana, dan berakar pada keteguhan karakter.
Baca juga: Mengulas Sirine Tua di Blora yang Saban Tahun Masuk Berita
Meski berasal dari ribuan tahun lalu, Stoikisme membuktikan bahwa kebijaksanaan tidak lekang oleh waktu. Dalam dunia yang terus berubah, filsafat ini mengajak manusia untuk berdamai dengan keadaan, bertanggung jawab atas diri sendiri, dan menemukan ketenangan di tengah ketidakpastian.
Editor : B. Wibowo