MEMANGGIL.CO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soeprapto, Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, adalah rumah sakit pelat merah tua. Berdiri tahun 1954 silam, rumah sakit berlokasi di Jalan Ronggolawe, Kecamatan Cepu ini, punya banyak cerita menarik.
Lokasinya strategis, berada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Meski berdiri di kota kecamatan, rumah sakit tipe C ini, tidak boleh dipandang sebelah mata.
Baca juga: BPN Blora Sebut Sertifikat Rumah yang Hilang Bisa Diganti, Asal Penuhi Syarat Ini
Pada era tahun 1900-an hingga tahun 2000-an, RSUD Cepu punya jasa besar terhadap warga sekitarnya. Tak hanya yang berdomisili di Kecamatan Cepu dan sekitarnya, seperti Kecamatan Kedungtuban, Kecamatan Sambong, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora.
Juga kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro, bagian barat. Seperti Kecamatan Padangan, Kecamatan Kasiman, Kecamatan Ngraho, juga Kecamatan Tambakrejo.
Warga yang tercatat di dua kabupaten beda provinsi itu, menjadikan RSUD Cepu, jadi salah satu rujukan awal jika butuh perawatan. Itu kenapa? Jawabnya adalah karena masih minimnya fasilitas kesehatan yang belum merata seperti sekarang ini.
Padahal, saat itu di Cepu juga ada beberapa rumah sakit. Di antaranya yang lumayan lengkap yaitu Rumah Sakit milik Migas Cepu, yang lokasinya berada di Jalan Pangeran Diponegoro, Cepu. Tetapi seiring berjalannya waktu, rumah sakit tersebut sempat stagnan.
Rumah Sakit Lintas Daerah
Menurut Kusnudin (57), warga Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, RSUD Cepu memang jadi salah satu rumah sakit rujukan warga Kecamatan Padangan. Pertimbangannya karena jarak yang relatif dekat, dibanding misalnya harus ke RSUD Bojonegoro.Ya, warga Padangan kalau berobat yak e RSUD Cepu, ujarnya mengenang cerita ketika itu.
Hal sama juga diungkapkan Sukiswanto, 56 tahun, warga Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, bagian barat daya. Dia menceriterakan, ketika orang tuanya sakit, tahun 1992, silam, berobat dan dirawatnya di RSUD Cepu. Kenapa tidak di RSUD Bojonegoro.
Kita lebih dekat jaraknya, tandasnya.
Tetapi, seiring berjalannya waktu, tahun 2015 di Kecamatan Cepu, kini telah tumbuh sejumlah rumah sakit dan klinik. Selain RSUD Cepu, ada juga RS PKU milik Persyarikatan Muhammadiyah, kemudian kembali beroperasinya RS Migas, juga beberapa klinik dan Puskemas di Cepu.
Baca juga: Ramalan Zodiak Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces Hari Jumat 16 Mei 2025
Sementara di Kecamatan Padangan, Bojonegoro, juga telah berdiri RSUD Padangan, dengan fasilitas yang lumayan lengkap. Tentu saja, banyak berdirinya rumah sakit, baik itu pelat merah maupun swasta, menjadi daya saing tersendiri.
Tentu saja dengan berdirinya rumah sakit, jadi referensi masyarakat untuk memilih. Setidaknya mulai fasilitas, pelayanan dan juga kemudahan pasian jika berobat. Artinya, apakah itu warga Cepu sendiri atau warga dari daerah lain, seperti Bojonegoro, bebas memilih rumah sakit yang dianggap tepat.
Lalu bagaimana RSUD dr R Soeprapto menghadapi persaingan tersebut?
Menurut Direktur RSUD dr R Soeprapto, drg Wilys Yuniarti, manajemen rumah sakit telah berupaya melakukan perombakan. Tepatnya melakukan inovasi berbagai layanan. Misalnya pengelolaan trauma center di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Kita terus melakukan terobosan bagaimana layanan di IGD bisa baik, ujarnya.
Baca juga: Ramalan Zodiak Leo, Virgo, Libra dan Scorpio Hari Jumat 16 Mei 2025
Kemudian, layanan untuk obat-obatan, itu juga ada program mengantar obat yang disebut Sitaro dan juga mengantar pasien dengan nama Program Simantap.
Di luar itu inovasi akan terus kita kembangkan. Tujuannya lebih memberikan layanan terbaik ke warga Cepu dan sekitarnya, tandasnya.
Intinya, lanjut drg Wilys Yuniarti, bahwa inovasi itu sejatinya adalah ide yang kita laksanakan untuk memperlancar kegiatan OPD.
Tentu prioritasnya adalah kepuasan pelanggan khususnya warga sekitar Cepu, Blora, Bojonegoro, imbuh mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Blora itu.
Editor : Arief Miko