Advertisement

Jurus Menkop UKM Ciptakan 1 Juta Wirausaha Baru hingga 2024

MEMANGGIL.CO – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkomitmen untuk mewujudkan sasaran rasio kewirausahaan 3,95 persen dengan menciptakan satu juta wirausaha baru hingga 2024, sebagaimana petunjuk Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan, sasaran tersebut dapat tercapai melalui kerjasama antara pemerintah pusat dan wilayah ialah pusat mempunyai tanggung jawab untuk mencetak 600 ribu wirausaha baru, sedangkan 400 ribu sisanya menjadi tugas bagi daerah.

“Hingga akhir 2022, kami sudah mencetak 392.847 wirausaha baru lewat beragam strategi nang dirancang oleh KemenKopUKM, mulai dari program inkubasi usaha, digitalisasi KUMKM, konsultasi upaya dan pendampingan, aktivitas pengembangan kewirausahaan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), hingga pendataan komplit di masing-masing daerah,” kata Teten.

Sepanjang 2022 KemenKopUKM melakukan 36 aktivitas pengembangan kewirausahaan, baik nang dilakukan untuk calon wirausaha, wirausaha pemula dan wirausaha mapan.

Dari aktivitas nang telah dilakukan tersebut, KemenKopUKM sukses melakukan pendampingan kepada 36.821 wirausaha, dengan rincian sebanyak 17.790 merupakan calon wirausaha, 16.144 wirausaha pemula, dan 2.887 wirausaha mapan.

“Untuk pengembangan kewirausahaan tahun ini, kami bakal mengagendakan beragam aktivitas untuk mengulang sukses di 2022, dengan beragam penemuan nang kami harapkan dapat lebih banyak menghasilkan wirausaha baru nang berkualitas,” ujar Teten.

Advertisement

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan, pada tahun ini pihaknya telah mengagendakan inkubasi upaya bagi 100 hingga 120 perusahaan rintisan (startup) nang dilakukan di delapan lembaga inkubator.

Kedelapan lembaga inkubator tersebut antara lain Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB, INBIS-Universitas Syiah Kuala, Badan Pengembangan Riset Inovasi Universitas Sumatera Utara (USU), Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis Institut Teknologi Indonesia (PI2B-ITI), Lembaga Inkubator Bisnis Bali, LPPM UNNES, STIA-LAN Bandung, Lembaga Inkubator Universitas Trilogi.

“Kenapa ada banyak kampus nang dilibatkan? Karena kami berambisi hasil penelitian bisa dikomersilkan. Ide pendirian ‘startup’ ini juga bisa datang dari hasil riset. Kami sudah melakukan studi banding ke Melbourne, Australia,” ungkapnya

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *