JATENG MEMANGGIL- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muh Haris, menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mensosialisasikan program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada warga Kendal. Kegiatan ini digelar di Gedung DPRD Kendal, Sabtu (11/10/2025).
Muh Haris mengatakan, program MBG merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat sekaligus mendorong kesejahteraan ekonomi rakyat.
Baca juga: Dorong Kendal Lebih Hijau, Muh Haris Gaungkan Gerakan Infrastruktur Ramah Lingkungan
“Program ini sangat bagus dan harus kita dukung bersama. Selain untuk menekan angka stunting, MBG juga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat kecil,” ujarnya.
Menurut Haris, DPR RI akan terus mengawal pelaksanaan program ini agar berjalan transparan dan tepat sasaran.
*Kami akan memastikan program MBG berjalan baik dan tidak ada penyimpangan seperti yang pernah terjadi di program lain,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Promosi dan Edukasi Gizi Kemenkes RI, Robby A. Iskandar, menegaskan bahwa MBG menjadi salah satu prioritas utama Presiden Prabowo untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan produktif.
“Fokus utama MBG adalah memperbaiki kualitas gizi masyarakat. Kita ingin memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang,” jelas Robby.
Robby menjelaskan, penerima manfaat program ini meliputi ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak PAUD, siswa SD, SMP, hingga SMA. Distribusi makanan dilakukan melalui sekolah, Posyandu, hingga pengantaran langsung ke rumah balita, sesuai SK Kepala Badan Nomor 63 Tahun 2025.
Baca juga: Dalam RPJMD Kendal 2025-2029, Bupati Tika Ingin Fokus di Sektor Pendidikan, Ekonomi dan SDM
Menariknya, program MBG juga memberi dampak positif terhadap perekonomian masyarakat bawah.
“Dengan adanya suplai anggaran dari pemerintah, petani dan peternak kini bisa hidup lebih baik. Harga telur di warung naik menjadi Rp30.000–Rp32.000 per kilogram, tapi ini karena meningkatnya permintaan dari dapur MBG, bukan inflasi,” terang Robby.
Menurutnya, banyak peternak kini lebih bersemangat karena hasil produksinya terserap oleh program pemerintah.
"Dulu hanya punya satu kandang, sekarang bisa menambah kandang baru. Artinya, MBG ikut membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi rakyat,” imbuhnya.
Baca juga: Gubenur Lutfi Balal Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pariwisata
Selain itu, pemerintah juga memastikan semua dapur MBG memenuhi standar higienitas dan keamanan pangan, dengan pemisahan bahan mentah dan matang agar tetap sehat dan aman dikonsumsi.
Program ini melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah, Puskesmas, BUMDes, hingga koperasi lokal. Puskesmas mendata penerima manfaat, sedangkan BUMDes menjadi pemasok bahan pangan lokal seperti telur, sayur, dan tempe.
Menu yang disajikan juga bervariasi, mulai dari nasi kuning, telur dadar, abon ayam, salad buah, hingga tempe. Semuanya bergizi dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak,” ujar Robby.
Dengan sinergi antarinstansi, MBG diharapkan tak hanya menurunkan angka stunting, tapi juga menjadi motor penggerak ekonomi desa dan penopang kemandirian pangan nasional.
Editor : Zamroni